Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Minta PT PJKAI Harus Jujur
- BENTENGTIMES.com - Selasa, 6 Mar 2018 - 20:29 WIB
- dibaca 244 kali
BATUBARA, BENTENGTIMES.com – Aliansi mahasiswa dan masyarakat menggelar aksi unjuk rasa karena PT PJKAI dinilai melanggar perjanjian yang telah dibuat dengan warga pada pelaksanaan proyek pembangunan rel kereta api Bandar Tinggi-Kuala Tanjung yang berada di Kecamatan Medang Deras dan Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara.
Mereka menggelar unjuk rasa pada Selasa (6/3/2018) sekitar pukul 16.00 WIB di areal proyek pembangunan rel kereta api, tepatnya di Desa Lalang, Kecamatan Medang Deras, Batubara.
Adapun tuntutan aliansi mahasiswa dan masyarakat tersebut adalah bahwa pelaksanaan proyek pembangunan rel kereta api telah melanggar perjanjian yang telah dibuat dengan warga, terkhusus warga Desa Lalang, akibat pelaksanaan proyek dimaksud yang menelan biaya triliunan rupiah, ditakutkan akan berdampak pada rumah warga nantinya yang akan mengalami retak-retak.
Selain itu, kenyamanan lalu lintas juga terganggu, terkhusus di pinggiran rel kereta api.
Koordinator lapangan aksi MS Batubara didampinggi F Fadli sebagai koordinator aksi juga meminta ganti untuk pembebasan lahan dan bangunan rumah milik warga untuk Ruang Manfaat Jalur Rel (RUMAJA) dan Ruang Pengawasan Jalur Rel (RUASJA) yang belum terlaksana dengan baik sesuai dengan perjanjian.
“Maka dari itu, kami meminta kepada Presiden RI Joko Widodo untuk menghentikan sementara pelaksanaan proyek jalur rel kereta api. Sepertinya ada dugaan korupsi dalam hal ganti rugi pembebasan lahan dan bangunan pemukiman warga Desa Lalang yang mencapai miliiaran rupiah. Kepala Desa Lalang juga harus bertanggungjawab atas perjanjian warga bersama pihak yang bersangkutan,” ungkap MS Batubara.
Sesuai amatan BENTENGTIMES.com, aksi tersebut berjalan dengan damai dan para pengunjuk rasa membubarkan diri dengan tertib yang dikawal oleh pihak TNI dan polisi.