Kisah Peranginangin dan Beru Sembiring, Pasutri Muda Kala Sinabung Erupsi
- BENTENGTIMES.com - Rabu, 21 Feb 2018 - 17:35 WIB
- dibaca 540 kali
Pagi yang Cerah Berubah Gelap Makanan pun Berbalut Debu
KARO, BENTENGTIMES.com – Banyak kisah duka dialami warga ketika Gunung Sinabung kembali menyemburkan awan panas, Senin (19/2/2018) lalu. Pagi itu sekira pukul 09.00 WIB, cuaca cerah mendadak gelap.
Semua warga yang bermukim di sekitar Gunung Sinabung, radius 3 km sampai 10 Km waswas. Sebagian ada yang mengungsi ke tempat-tempat penampungan di Kabanjahe, tapi tidak sedikit pula warga yang memilih menetap di kampung halaman. Saat Gunung Sinabung erupsi mereka memilih berlindung ke dalam rumah.
Peranginangin mengatakan, saat kejadian mereka berlindung ke dalam rumah. Dan berdoa berharap keselamatan dari Tuhan.
Cuaca cerah pagi itu mendadak gelap. Jarak pandang hanya 2 meteran.
Beberapa menit kemudian, abu turun dan menutupi hampir seluruh permukaan bumi di perkampungan sekitar Gunung Sinabung, seperti di Kecamatan Payung, Tiganderket dan Namanteran, Kabupaten Karo.
Pasangan suami (Pasutri) Peranginangin dan Beru Sembiring yang sehari-harinya nyambi rumah makan harus bekerja ekstra untuk mengolah makanan. Terutama panggangan daging, harus sebentar-bentar ditutup pakai seng.
“Udah begitu pun kita buat abu masih saja menempel,” ujar Peranginangin.
Ia mengungkapkan saat Sinabung Erupsi seluruh jalanan, atap rumah-rumah dan tanaman milik warga semua memutih tertutup abu.
Adapun petugas dari Poldasu turun ke lokasi turut membantu dengan menyirami jalanan pakai water canon. “Kalau gak begitu, jalanan tidak kelihatan,” sebut Peranginangin.
(Baca: Lima Kecamatan Diselimuti Abu Vulkanik)
Namun pada Rabu (21/2/2018), atap rumah sudah mulai bersih. Demikian halnya tanaman milik warga juga sudah mulai menghijau setelah hujan mengguyur daerah itu sejak Selasa sore (20/2/2018) hingga Rabu dinihari.
“Untunglah semalam sore dan dinihari tadi hujan lebat. Kalau gak berabu semua. Ini tanaman putih semua ini,” timpal Eben, warga Berastagi yang ketepatan makan siang di warung makan milik Peranginangin.
Pantauan bentengtimes.com, udara di desa terdampak erupsi Sinabung juga sudah mulai bersih setelah hujan kembali mengguyur daerah itu sekitar pukul 15.30 WIB. Namun warga tetap tidak diperbolehkan memasuki zona merah, daerah yang berada di radius 0- 3 Km dari Gunung Sinabung.
Sementara bantuan dari pemerintah dan pihak swasta, baik kelompok maupun perorangan masih terus berdatangan. Seperti bantuan dari Sihar Sitorus, Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara yang berpasangan dengan Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Syaiful Hidayat.