SIMALUNGUN, BENTENGTIMES.com – Polres Simalungun dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara menggelar rapat koordinasi penanganan keluhan dan keresahan masyarakat di Kecamatan Dolok Silau, Kabupaten Simalungun, atas adanya informasi warga bahwa sekelompok harimau sering masuk ke pemukiman warga.
Diketahui, sebelumnya pada Rabu (14/2/2018) sekira pukul 23.00 WIB ditemukan seekor ternak kerbau milik warga di Huta Simeluk, Nagori (Desa) Saran Padang, Kecamatan Dolok Silau, mati karena diduga dimangsa harimau.
Kondisi ternak yang tercabik-cabik pun memperkuat dugaan bahwa harimau lah yang telah memangsanya.
Keterangan pemilik ternak, Girsang Tarigan menyatakan bahwa pada Rabu (14/2/2018), dia meninggalkan kerbaunya sebanyak dua ekor di ladangnya.
Keesokan harinya, Kamis (15/2/2018) sekira pukul 10.00 WIB, dia mendapati ternaknya sudah mati dan ada bekas gigitan di bagian leher dan bagian ekornya telah habis dimakan. Sedangkan seekor kerbau lagi masih hidup, tetapi ada bekas cakar di kakinya.
“Dari tanda-tanda itu, warga menduga bahwa ternak tersebut telah dimangsa harimau. Ditambah lagi di sekitar TKP ditemukan bekas telapak kaki harimau.
Warga pun melaporkan hal itu kepada pihak kepolisian yang tak lama kemudian tiba di lokasi kejadian.
Kapolsek Dolok Silau AKP Hilton Marpaung yang dikonfirmasi mengatakan bahwa pasca aduan warga, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan pangulu (kepala desa) dan Koramil 18/Saran Padang. Untuk menenangkan warga, mereka menyampaikan agar semuanya tetap tenang namun harus tetap waspada sembari menunggu tindakkan selanjutnya dari pihak berwenang.
Selanjutnya, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) tiba di lokasi kejadian untuk melakukan rapat koordinasi dengan pihak terkait dan selanjutnya melakukan peninjauan ke lokasi kejadian.
Pihak BKSDA kemudian melakukan investigasi lebih lanjut. Dan, hasil investigasi itu dilaporkan ke Medan untuk kemudian diambil tindakan sesuai instruksi pimpinan yang lebih tinggi.