MEDAN, BENTENGTIMES.com– Presiden RI Joko Widodo mengingatkan kembali agar pemimpin-pemimpin yang ada di Sumatera Utara perlu meningkatkan manajemen lapangan. Jokowi ingin pemimpin daerah aktif melihat langsung kondisi-kondisi di lapangan, seperti ketersediaan oksigen, obat-obatan, kasus per hari, BOR dan lainnya.
“Kita tidak bisa bekerja normal. Dua tahun terakhir ini bukan kondisi yang biasa. Manajemen lapangan itu kunci pengendalian penyebaran Covid-19. Hati-hati, jangan lengah, kalau lengah kasus kita bisa kembali melonjak,” kata Jokowi, di hadapan para kepala daerah se-Sumut bertempat di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Jalan Sudirman, Medan, Kamis (16/9/2021).
Hadir pada acara tersebut, antara lain Forkopimda se-Sumut, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala BIN Budi Gunawan, Wakil Gubsu Musa Rajekshah, serta rombongan Kepresidenan.
Baca: Akhir Pekan di Kota Medan, Sekda Nias Utara Terjaring Razia Lagi Dugem
Baca: Lima Anggota DPRD Labura Terjaring Razia Saat Dugem, Tes Urine Positif Narkoba
Hadir juga Bupati dan Walikota serta unsur Forkopimda se-Sumatera Utara, baik hadir secara virtual maupun langsung.
Pertemuan itu dalam rangka pengarahan Presiden Jokowi kepada Kepala Daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Sumatera Utara.
Halaman Selanjutnya..
Kasus Positif Aktif Sumut Berkurang Signifikan
Kasus Positif Aktif Sumut Berkurang Signifikan
Dalam pertemuan itu, Gubsu Edy Rahmayadi melaporkan tren penurunan kasus Covid-19 di Sumut. Penurunan kasus ini diikuti dengan peningkatan kesembuhan dan tracing.
Edy menjelaskan, kasus positif aktif Sumut berkurang signifikan dalam satu bulan terakhir. Setelah sempat menyentuh angka 28.392 pada tanggal 15 Agustus 2021, kasus aktif di Sumut berada di angka 4.139 per 16 September. Begitu juga dengan tingkat kesembuhan yang mencapai 93,3 persen dari sebelumnya 62,8 persen.
Jika dibandingkan dengan awal Agustus, tepatnya 6 Agustus, kasus harian di Sumut turun secara signifikan. Pada 6 Agustus, kasus harian Covid-19 di Sumut menyentuh angka 2.045 kasus dan hingga 16 September turun menjadi 252 kasus.
“Satu bulan terakhir menunjukkan perkembangan yang semakin baik walaupun masih membutuhkan upaya bersama agar segera terkendali,” kata Edy.
Selain itu, sambung Edy, kondisi Bed Occupancy Rate (BOR) di Sumut juga membaik, dari 67 persen menjadi 17 persen.
Baca: PPKM di Simalungun: Pesta Kawin Oknum Dewan Lanjut, Hajatan Warga Bubar
Baca: Kasus Covid-19 Naik Siginifikan, Rumah Sakit di Medan Hampir Penuh, Ini Pesan Gubsu
Penurunan itu terjadi dalam satu bulan terakhir. Yang lebih membanggakan, tracing di Sumut mencapai 1 banding 14,9. Angka ini tertinggi di Indonesia berdasarkan asessment Kementerian Kesehatan RI tanggal 9 September 2021.
Halaman Selanjutnya..
Butuh Konsistensi dan Kedisiplinan
Butuh Konsistensi dan Kedisiplinan
Meski begitu, Gubsu Edy berharap membaiknya kondisi Sumut tidak membuat masyarakat lengah dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes).
Baca: Pelajar di Siantar Sudah Mulai Divaksin, 250 Orang Terima Dosis Pertama
Baca: Cegah Penyebaran Virus Corona, Ketahui Apa Itu Social Distancing
Oleh sebab itu, dia mengajak semua pihak tetap terus memperkuat 3T, yakni test, tracing dan treatment. Dengan cara tersebut, menurutnya, kasus Covid-19 di Sumut bisa terus terkendali.
“Kita tentu tidak boleh lengah. Seperti yang dikatakan Presiden, butuh konsistensi dan kedisiplinan agar kita bisa mengendalikan Covid-19,” kata Edy.