JAKARTA, BENTENGTIMES.com– Bareskrim Polri berhasil mengungkap perkembangan kasus penyebaran 279 juta data BPJS Kesehatan di forum hacker ‘Raid Forums’. Terbaru, penyidik berhasil mengidentifikasi pelaku dan diketahui memiliki username kotz.
Demikian diungkapkan Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan. Dia mengatakan, username kotz tersebut diketahui dari transaksi cryptocurrency di Raid Forum. Disebutkan bahwa data tersebut diduga diperjualbelikan.
Transaksi cryptocurrency sendiri merupakan alat pembayaran dalam wadah crypto exchange.
“Koordinasi kembali dengan pihak BPJS Kesehatan terkait dengan verifikasi data sampel dari pelaku atas nama kotz pada Jumat 25 Juni 2021,” ujar Ramadhan, lewat keterangannya, Jumat (25/6/2021).
Ramadhan menuturkan, penyidik juga telah melakukan penyelidikan terhadap wallet address dari terduga pelaku bernama kotz.
Baca: Wartawan Media Online di Siantar Tewas Ditembak
Baca: Ramai Warganet Bilang Waspada Swafoto Sambil Pegang e-KTP, Polisi Turun Tangan
Sekadar diketahui, wallet address merupakan alamat yang dibuat salam suatu transaksi aset crypto.
“Telah dilakukan penyidikan online terhadap hal-hal terkait wallet address koin digital atau crypto currency yang diduga milik pelaku,” tandas Ramadhan.
Lebih lanjut Ramadhan, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri tengah melacak akun Kontz di Raid Forum. Pelacakan itu di antaranya dengan mengajukan mutual legal assistance (MLA) atau bantuan timbal balik ke Internet Service Providers (ISP) di Hong Kong untuk melacak pengguna akun tersebut.
“Mengajukan MLA terkait IP address HP iPhone yang menggunakan username kotz ke ISP Hong Kong,” ujar Ramadhan.
Baca: Kasus Penembakan Wartawan Siantar, Tiga Orang Tersangka Terancam Hukuman Mati
Baca: Tak Mau Dites Swab Antigen, Pengendara Disuruh Putar Balik dari Medan
Hong Kong menjadi lokasi yang diajukan MLA lantaran aparat menemukan jejak transaksi mata uang digital alias cryptocurrency yang diduga dilakukan pemilik akun tersebut.
“Terkait transaksi cryptocurrency lain yang diduga dilakukan Kotz,” ujarnya.
Informasi ini berdasarkan cuitan dari akun Twitter @ndagels dan @nuicemedia yang pertama kali mengungkap kebocoran data tersebut.
Data bocor itu meliputi informasi yang cukup lengkap dari para penduduk Indonesia. Adapun informasi pribadi yang bocor meliputi NIK (Nomor Induk Kependudukan), nama, alamat, nomor telepon, dan bahkan jumlah gaji juga termasuk di dalamnya.
Baca: Eksekutor Penembak Mati Wartawan Siantar Itu Diupah Rp18 Juta
Baca: Aksi Brutal Preman di Danau Lau Kawar, Wisatawan Dikeroyok, Pelaku Teriak Bakar
Untuk membuktikan kebenaran data dari 279 juta, si pengunggah data bahkan memberikan sampel berisi 1 juta data penduduk Indonesia. Sampel tersebut diunggah ke laman berbagi file bayfiles, anonfiles dan mega.