Tiga Dokter Meninggal Dunia, 32 Tenaga Medis Terpapar Corona
- BENTENGTIMES.com - Minggu, 22 Mar 2020 - 17:35 WIB
- dibaca 577 kali
JAKARTA, BENTENGTIMES.com– Tiga dokter di Indonesia telah meninggal dunia akibat serangan virus corona atau Covid-19. Ketiganya dr Hadio Ali Khazatsin, dr Djoko Judodjoko, dan dr Adi Mirsa Putra. Ikatan Dokter Indonesia mengungkapkan sebanyak 32 tenaga kesehatan lainnya juga telah terpapar virus corona setelah merawat pasien.
Achmad Yurianto, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 mengatakan, pemerintah menyatakan keprihatinan mendalam dan ikut berbelasungkawa atas meninggalnya sejumlah tenaga kesehatan di tengah pandemi virus Covid-19 di Tanah Air.
“Pemerintah menyatakan keprihatinan mendalam dan dukacita sedalam-dalamnya atas beberapa tenaga kesehatan yang terpaksa harus menjadi korban dari penyakit Covid-19,” ucap Yurianto, dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (22/3/2020).
Pemerintah bersedih karena hal itu menimpa Indonesia, namun pemerintah juga menghargai tenaga kesehatan tersebut yang sudah mendedikasikan diri pada bangsa dan negara.
“Pemerintah bersedih untuk ini, dan kami menyampaikan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya. Yakinlah, kita berada dalam pengabdian yang benar, profesional, dan kita berikan semuanya untuk kebaikan rakyat kita yang dicintai ini,” ucapnya.
Baca: Pulang dari Yerusalem, Dua Dokter Spesialis RSUD Deliserdang Diisolasi
Yurianto juga mengingatkan bagaimana pembatasan sosial harus dilakukan pada saat melakukan kegiatan sosial. Ia berharap hal itu bisa diimplementasikan di tengah masyarakat, sampai pada tahapan setiap komunitas mampu menjaga lingkungan.
“Saling mengawasi, mengingatkan, dan kemudian saling membantu, karena pada hakikatnya inilah jati diri bangsa yang selalu bergotong royong, selalu memiliki tenggang rasa sosial, bersama-sama menghadapi Covid-19,” imbuh Yurianto.
Baca: Pulang dari Manado, Satu Anggota DPRD Sumut PDP Corona, Diisolasi di RS Adam Malik
Disampaikan, kasus positif Covid-19 di Indonesia hingga Minggu (22/3/2020), bertambah sebanyak 64 kasus menjadi 514 kasus dengan angka kematian bertambah 10 orang menjadi 48 orang. Namun, kasus yang sembuh bertambah sembilan orang, menjadi 29 orang.