Sihar Sitorus Kembali Suarakan Stunting di Sumut
- BENTENGTIMES.com - Selasa, 10 Des 2019 - 00:06 WIB
- dibaca 106 kali
JAKARTA, BENTENGTIMES.com– Sihar PH Sitorus, Anggota DPR RI Komisi XI dari Fraksi PDI Perjuangan kembali menyuarakan tingginya angka stunting di daerah pemilihannya, Sumatera Utara.
“Kalau di daerah pemilihan saya, di Sumatera Utara, stunting itu sudah 32,39 %. Data terakhir yang saya baca adalah di Indonesia 27,67 %,” ujar Sihar Sitorus, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Badan Pusat Statistik (BPS).
Sihar meminta ada langkah lebih jauh untuk memeroleh data yang lebih kuat mengenai stunting. Data tersebut menurutnya penting untuk menyelesaikan masalah stunting di Indonesia.
“Praktisi mengatakan angka ini terlalu rendah, berarti ada data yang lebih tinggi dari ini. Untuk mengukur stunting ini, diperlukan langkah yang lebih konkrit, bila perlu dissensus satu per satu untuk stunting pak,” ujar Sihar.
Sementara, dalam data yang dipaparkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2045 jumlah penduduk Indonesia akan melonjak naik dari 266,91 jiwa di 2019 menjadi 318,96 juta jiwa di tahun 2045. Sementara bonus demografi mulai terbuka di tahun 2012 dan tertutup pada 2036 dengan puncak di tahun 2021. Sehingga jumlah lansia akan meningkat tiga kali lipat di 2045 dengan data 22,99 juta atau 9 % di 2015 menjadi 63,31 jiwa atau 19,85 % di 2045.
Baca: Duh, Edy Tak Tahu Apa Artinya Stunting: Maaf Saya Gak Bisa Menjawabnya
Berdasarkan data yang dipaparkan oleh BPS tersebut, Sihar melihat jauh ke depan apabila tidak dilakukan upaya pengentasan stunting yang serius dari sekarang, maka 2045 masalah ini akan menjadi beban serius bagi negara.
“Bayangkan kalau ada 30 persen dari 300 jutaan itu kena stunting, dan pada tahun 2045 saya sudah 75 dan sudah termasuk lansia. Maka, beban negara ini yang jumlahnya lansia hitung-hitungan kita tadi 63,31 juta lansia, mungkin sedikit dari mereka juga beririsan juga dengan stunting. Jadi, mungkin kita mendekati 25 persen ke 30 persen dari warga negara Indonesia akan menjadi beban bagi warga negara yang produktif,” paparnya.