NISEL, BENTENGTIMES.com– Proses pencarian korban tewas akibat terkena longsor di Nias Selatan (Nisel) terkendala sulitnya alat berat memasuki ke wilayah terdampak. Akses masuk ke lokasi longsor terlalu sempit dan berlumpur.
Sementara, alat berat atau eskavator, masih berada di Kecamatan Gomo, sekitar 8 kilometer dari lokasi bencana di Dusun Dua, Desa Sukamajumohili. Kendalanya alat berat sulit untuk menjangkau lokasi bencana, karena akses masuk terhalang bebatuan, sempit, dan berlumpur dengan kedalaman sekitar 50 centimeter.
“Hari ini Tim Rescue SAR gabungan bekerja secara manual dan belum membuahkan hasil,” ujar Antonius Salam, Ketua Regu SAR Nias, Senin (12/11/2018).
(Baca: Satu Keluarga di Nias Selatan Tertimbun Longsor, Satu Orang Ditemukan Tewas)
(Baca: Longsor, Jalan Nasional Aceh-Sumut Lumpuh Total)
Antonius menjelaskan satu orang korban yang berhasil ditemukan dan telah berhasil dievakuasi dari material timbun longsor. Korban adalah Kristofen Hulu (4), namun telah meninggal dunia. Sementara, enam korban lainnya yang diduga tertimbun material longsor, yakni Aristina Laia Ina Elsa (33), Setiamas Hulu Ina Putri (30), Dalman Hulu (7), Putri Hulu (5), Rei Jaya Hulu (3), dan Noverman Hulu (2).
“Di lokasi bencana saat ini sedang kondisi hujan. Namun demikian, sampai saat ini Tim Rescue SAR gabungan Basarnas, TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nisel dan masyarakat, masih bekerja melakukan pencarian korban di lokasi bencana,” ujar Antonius.
(Baca: Banjir dan Longsor Telan Korban Jiwa, Pemko Sibolga Dihujani Kritik Pedas)
(Baca: Diprediksi Muncul Guncangan di Tahun Anjing Tanah)
Tim Rescue SAR gabungan, lanjut Antonius Salam, hari ini bekerja melakukan pencarian korban dengan melakukan penyisiran dan pembersihan material secara manual di titik yang diperkirakan keberadaan korban.