MEDAN, BENTENGTIMES.com– Polda Sumut menggelar latihan kontijensi di Jalan Imam Bonjol, persis di depan Gedung DPRD Sumut, Medan, Rabu (19/9/2018). Latihan ini merupakan simulasi pengamanan ketika salah satu pasangan calon (Paslon) Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) berkampanye di Kota Medan.
Dalam simulasi itu, satu paslon capres dan cawapres mendapat penolakan dari sekelompok masyarakat. Bahkan, kelompok masyarakat yang menolak itu sampai menghadang kedatangan kandidat.
Melihat adanya penolakan, tim pengawal Capres dan Cawapres mencoba melakukan negosiasi dengan massa. Sayangnya, masa tetap bersikeras dan tetap menolak kehadiran paslon tersebut.
(Baca: Kelompok 212 Ini Dukung Jokowi Capres)
(Baca: Ditantang Debat Pakai Bahasa Inggris, Tak Diduga, Ini Jawaban Ma’ruf Amin)
Tim pengawal Capres dan Cawapres memutuskan untuk mencari jalur lain guna menuju tempat lokasi kampanye. Ternyata, di lokasi kampanye massa tetap melakukan penolakan.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, personel pengamanan akhirnya melakukan evakuasi terhadap paslon Capres dan Cawapres dengan menggunakan helikopter milik Polda Sumut.
(Baca: Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf di Sumut Dipastikan dari Non Parpol, Ini Alasannya)
(Baca: 4 Orang Populer Ini Tolak Gabung Jadi Timses, Nomor 2 Wanita Cantik dan Smart)
Walaupun paslon capres dan cawapres telah dievakuasi, massa yang melakukan penolakan malah melakukan tindakan anarkis. Akhirnya, personel Direktorat Sabhara Polda Sumut membubarkan masa dengan menggunakan water canon.