Angka Buta Aksara Terus Membaik, Tinggal 2,2 Persen Warga Belum Melek Huruf
- BENTENGTIMES.com - Senin, 10 Sep 2018 - 10:06 WIB
- dibaca 190 kali
DELI SERDANG, BENTENGTIMES.com– Angka buta aksara di Indonesia terus membaik. Saat ini, hampir 98% penduduk sudah melek huruf. Sedangkan sisanya 2,02% atau sekitar 3,3 juta penduduk masih dalam penanganan untuk menurunkan angka buta aksara.
Demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, saat menghadiri Hari Aksara Internasional tingkat nasional di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut), Minggu (9/9/2018).
Effendy mengatakan, pemberantasan buta aksara dalam kurun waktu 10 tahun terakhir sangat menggembirakan. Telah terjadi peningkatan angka melek huruf berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
“Standar yang ditetapkan UNESCO untuk buta aksara di angka 5 persen, sedangkan masyarakat kita saat ini tersisa 2,02 persen yang belum melek huruf,” kata Effendy.
Ia melanjutkan, sebagian besar warga yang masih buta aksara berada di daerah sulit dan terpencil, tersebar di sembilan provinsi. Karena itu, untuk menekan jumlah masyarakat yang mengalami buta aksara, pemerintah melalui Kemendikbud mengharapkan peran serta masyarakat dan pemerintah daerah. Khususnya dalam pengembangan kegiatan program belajar bagi masyarakat di daerah daerah yang tergolong miskin dan tertinggal.
“Penanganan di daerah terpencil memang harus lebih spesifik. Harapan kami tentunya pemerintah provinsi, mau pun kabupaten dan kota punya komitemen yang sama untuk pemberantasan,” ujarnya.
Effendy mengungkapkan, fokus utamanya yakni mengakselerasi upaya untuk pemberantasan tiga hal utama, yakni baca tulis dan hitung. Karena persoalannya, banyak warga yang sudah melek hufuf kembali mengalami buta aksara karena pengetahuannya tidak dipergunakan untuk kehidupan sehari-hari.
(Baca: Hore, Pengangkatan PNS 100 Ribu Guru Honorer Disetujui Pemerintah)
(Baca: Pesan Sihar di Hardiknas 2018: Kualitas Pendidikan Sumut Harus Meningkat)
Untuk diketahui, pelaksanaan peringatan Hari Aksara Internasional tingkat nasional 2018 dipusatkan di Kabupaten Deliserdang. Seluruh perwakilan masing-masing provinsi dari seluruh indonesia turut hadir untuk berkomitmen sama-sama menekan angka pemberantasan buta aksara.
(Baca: Bagaimana Nasib Pendidikan Anak Korban? Luhut Panjaitan Siap Lakukan Ini…)
(Baca: Pesan Sihar di Hardiknas 2018: Kualitas Pendidikan Sumut Harus Meningkat)
Acara ini dihadiri ribuan pelajar dan dimeriahkan dengan aksi tarian bernuansa pendidikan. Selain Mendikbud Muhadjir Effendy, turut mendampingi Dirjen Kementrian Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Kesetaraan Harris Iskandar. Dalam acara itu diserahkan piagam penghargaan kepada sejumlah penggiat aksara di seluruh daerah Indonesia.