JAKARTA, BENTENGTIMES.com – Mahfud MD batal dipilih menjadi Cawapres Jokowi yang prosesnya terbilang mengejutkan. Dan, keputusan ini menuai kekecewaan dari sejumlah tokoh, termasuk Akbar Tandjung.
Politisi senior Partai Golkar ini adalah kolega Mahfud di KAHMI. Akbar mengaku kecewa atas keputusan ini dan khawatir Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tak bisa memenuhi target untuk meningkatkan kursi Golkar di parlemen.
(BACA: Di Rumah Prabowo, GNPF Apresiasi Jokowi Lebih Cerdas Pilih Ma’ruf Sebagai Cawapres)
Mengingat, pemilihan cawapres memang berdampak langsung bagi efek elektoral atau yang biasa disebut dengan coattail effect bagi partai pengusung.
Coattail effect merupakan sebuah teori yang menyatakan jika partai mencalonkan sosok populer, maka partai itu akan mendapatkan limpahan suara dari sosok yang diusungnya.
Dengan terpilihnya Ma’ruf Amin sebagai pendamping Jokowi menimbulkan kekhawatiran dari Akbar Tanjung akan peningkatan kursi Golkar di parlemen di pemilihan legislatif (Pileg) 2019 mendatang. Hal ini lantaran Pilpres dan Pileg 2019 akan dilaksanakan serentak pada 8 April 2019.
Lebih lanjut, dia menyebut Airlangga perlu memilih antara menjadi menteri perindustrian atau Ketua Umum Partai Golkar.
(BACA: Begini Kata Mahfud MD Pasca Gagal Jadi Cawapres Jokowi)
“Jika dia (Airlangga Hartarto) memilih menjadi menteri, berarti konsekuensinya ia harus menyerahkan wewenang kepada seseorang yang bisa mengurus partai untuk bisa meraih dukungan yang tinggi. Tidak mungkin dua-duanya akan dipimpin,” jelas Akbar, Sabtu (11/8/2018).
“Atau mungkin sebaliknya, dia full mengurus partai, bilamana perlu dia pergi ke daerah-daerah untuk menjamin meningkatnya perolehan suara partai,” ucap mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di era awal reformasi ini
Diketahui, Capres petahana Jokowi telah mengumumkan cawapres pendampingnya di Pilpres 2019. Jokowi mengumumkan hal tersebut pada Kamis (9/8/2018), satu hari menjelang penutupan pendaftaran bakal capres dan cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU), di Restoran Plataran, kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Ditemani sembilan petinggi partai pengusul dan pendukungnya, yakni PDIP, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Hanura, PKB, PPP, Perindo, PKPI, dan PSI, Jokowi mengumumkan bahwa Prof Dr KH Ma’ruf Amin lah yang akan mendampinginya di Pilpres 2019.
Terpisah, Mahfud tidak kecewa namanya dicoret di detik-detik akhir. Hanya saja, dia mengaku kaget bukan kepalang.
“Saya tidak kecewa ya, kaget saja karena sudah diminta mempersiapkan diri, bahkan sudah agak detail,” ucap mantan Ketua MK ini, Kamis (9/8/2018).
“Ya, menurut saya, itu sudah pilihan Pak Jokowi. Sesuai dengan wewenangnya, dengan pertimbangan-pertimbangan politik yang matang sesuai dengan konfigurasinya,” ucap Mahfud.