Foto Uang Berstempel Prabowo Beredar di Media Sosial
- BENTENGTIMES.com - Minggu, 24 Jun 2018 - 09:18 WIB
- dibaca 304 kali
BENTENGTIMES.com – Warganet dibuat heboh, pasalnya beredar foto uang pecahan Rp50.000 dengan stempel “Prabowo: Satria Piningit Heru Cakra Ratu Adil”. Selain itu, juga beredar uang berstempel #”2019gantipresiden”.
Foto tersebut dibagikan oleh sejumlah akun yang mempertanyakan soal uang tersebut.
Belum diketahui siapa yang pertama kali mengunggah dan menyebarkan foto ini.
BI Beri Tanggapan
Seorang netizen, @rizieqdivist, melalui akun Twitter-nya menanyakan soal uang ini kepada Bank Indonesia dengan me-mention akun resmi BI, @bank_indonesia.
“Klo kasus 2014, uang yg distempel itu oleh BI akan dimusnahkan dan tidak diedarkan lagi. Apakah masih sah sbg alat pembayaran? Sah sepanjang yg bertransaksi mau menerima. Sebaiknya masy yg menerima uang spt ini menukarnya ke BI terdekat. Apkh ini tindak pidana? Sila BI jawab,” twit @rizieqdivist.
Menjawab pertanyaan itu, BI menyebutkan, tindakan merusak, menghancurkan, dan atau mengubah rupiah tidak diperbolehkan.
“Sesuai pada UU No.7 Thn 2011 Pasal 25 bahwa Setiap orang dilarang merusak, menghancurkan dan/atau mengubah Rupiah dengan maksud merendahkan kehormatan Rupiah sebagai simbol Negara,” demikian @bank_indonesia.
BI menambahkan bahwa masyarakat bisa menukarkan uang yang tidak layak edar ke Kantor BI terdekat.
“BI menerima penukaran uang tidak layak edar dengan beberapa kriteria berikut: http://bit.ly/1CwG7Eo, silahkan tukarkan uang tersebut ke kantor BI terdekat dengan uang layak edar. Penukaran dapat dilakukan sepanjang uang tersebut dapat dikenali ciri keaslian uang rupiahnya,” twit BI.
Reaksi Gerindra
Menanggapi beredarnya foto-foto ini, Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman menegaskan, pihaknya tidak pernah membagi-bagikan uang berstempel Prabowo Subianto kepada masyarakat.
Uang berstempel Prabowo itu adalah isu yang sengaja diciptakan lawan politik untuk menyerang Partai Gerindra.
Isu serupa juga pernah muncul saat Prabowo Subianto mencalonkan diri di Pemilihan Presiden 2014 lalu.
“Itu kan isu daur ulang, sudah pernah muncul 2014 dan waktu itu sudah clear enggak ada hubungan dengan kami,” kata Habiburokhman, Sabtu (23/6/2018).