JAKARTA, BENTENGTIMES.com – Cuitan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membuat Wakil Sekjen DPP Partai Gerindra Mohammad Nuruzzaman resmi mundur dari partai yang dibelanya selama ini.
Nuruzzaman mengatakan bahwa cuitan Fadli Zon telah menyinggung KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
“Dari dulu saya kader di Gerindra, apapun nyinyirannya Fadli Zon, saya enggak pernah nanggepin atau merespons, apapunlah. Tetapi ketika urusannya dengan NU dan kiai NU, maka saya sebagai santri tentu sangat marah dengan pernyataan itu,” ujar Nuruzzaman, Selasa (12/6/2018).
(BACA: Anggota DPR Fraksi Gerindra: Hanya Keajaiban Yang Bisa Membentuk Koalisi Keumatan)
Menurutnya, sebelum mengomentari soal Gus Yahya, Fadli Zon seharusnya bertanya dulu kepada dirinya sehingga ia tidak akan memandang komentar Fadli Zon tersebut sebagai perbuatan yang menyinggung santri NU.
“Mestinya kan bisa tabayyun atau bertanya. Banyak yang bisa ditanyakan sesungguhnya karena Fadli Zon juga tahu saya dan kenal saya. Kalau dia tanya, kan saya bisa jelaskan. Tapi kenapa dia langsung membuat status yang menurut kami santri-santri itu menyakitkan?” ucapnya.
(BACA: Fadli Zon Dituding Selingkuh, Begini Jawabannya…)
Nurazzaman juga menyebut adanya anggapan bahwa Gerindra sekarang sudah keluar dari rel berpolitiknya sebagai salah satu alasannya untuk mundur. Menurutnya, Gerindra telah beralih dari partai yang berkiblat pada perubahan menjadi partai yang memanfaatkan isu agama untuk kepentingan politik.
“Selama ini kami menilai Gerindra ini menjadi salah satu bagian yang ikut ‘mempolitisasi agama’ atau isu agama ini menjadi kepentingan politik. Itu juga bertentangan dengan sikap dan pandangan kami di NU. Agama ya agama, jangan gunakan agama untuk kepentingan politik apalagi untuk merebut kekuasaan,” imbuhnya.
Padahal, hal utama yang mendasarinya memilih Gerindra adalah semangat membangun negeri melalui politik yang lebih bersih yang pernah disampaikan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
“Pak Prabowo itu selalu berpidato bahwa kita ini bukan politisi, kita itu adalah pejuang, pejuang politik. Artinya ada semangat untuk memperbaiki, untuk melakukan perbaikan politik yang selama ini dianggap politik ini adalah kotor. Saya semangat dan saya sangat setuju apa yang dikatakan Pak Prabowo,” ujar Nuruzzaman.
Sebelumnya, Fadli Zon mengomentari dialog Gus Yahya di Israel. Dalam dialog itu, Gus Yahya berbicara soal pentingnya pemahaman agama yang sering dijadikan alasan untuk melanggengkan konflik.
Ditemani moderator sekaligus Direktur AJC David Rosen, Gus Yahya tampil dengan sangat percaya diri membawa pesan perdamaian.
“Sekarang dalam konteks saat ini, orang-orang beragama termasuk Islam dan Yahudi butuh jalan baru. Pertama, kita harus menemukan solusi baru terkait fungsi agama dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, harus ada interpretasi baru atas hubungan antaragama demi menciptakan satu kondisi masyarakat yang harmonis,” ucap Gus Yahya.