Gara-gara Fadli Zon, Mohammad Nuruzzaman Mundur dari Partai Gerindra

Share this:
Mohammad Nuruzzaman

“Selama ini kami menilai Gerindra ini menjadi salah satu bagian yang ikut ‘mempolitisasi agama’ atau isu agama ini menjadi kepentingan politik. Itu juga bertentangan dengan sikap dan pandangan kami di NU. Agama ya agama, jangan gunakan agama untuk kepentingan politik apalagi untuk merebut kekuasaan,” imbuhnya.

Padahal, hal utama yang mendasarinya memilih Gerindra adalah semangat membangun negeri melalui politik yang lebih bersih yang pernah disampaikan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

“Pak Prabowo itu selalu berpidato bahwa kita ini bukan politisi, kita itu adalah pejuang, pejuang politik. Artinya ada semangat untuk memperbaiki, untuk melakukan perbaikan politik yang selama ini dianggap politik ini adalah kotor. Saya semangat dan saya sangat setuju apa yang dikatakan Pak Prabowo,” ujar Nuruzzaman.

Sebelumnya, Fadli Zon mengomentari dialog Gus Yahya di Israel. Dalam dialog itu, Gus Yahya berbicara soal pentingnya pemahaman agama yang sering dijadikan alasan untuk melanggengkan konflik.

Ditemani moderator sekaligus Direktur AJC David Rosen, Gus Yahya tampil dengan sangat percaya diri membawa pesan perdamaian.

“Sekarang dalam konteks saat ini, orang-orang beragama termasuk Islam dan Yahudi butuh jalan baru. Pertama, kita harus menemukan solusi baru terkait fungsi agama dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, harus ada interpretasi baru atas hubungan antaragama demi menciptakan satu kondisi masyarakat yang harmonis,” ucap Gus Yahya.

Share this: