Pengamat: Takdir Ahok Jadi Pemimpin
- BENTENGTIMES.com - Minggu, 13 Mei 2018 - 17:18 WIB
- dibaca 421 kali
JAKARTA, BENTENGTIMES.com – Pengamat politik Arbi Sanit berpendapat, penjara tak bisa ‘membunuh’ kharisma mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai seorang pemimpin yang dikagumi. Ia menyebut, Ahok akan tampil kembali sebagai pemimpin setelah menjalani hukuman.
Hal itu disampaikan Arbi, menanggapi satu tahun Ahok mendekam di rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pada Rabu (9/5/2018), karena kasus penistaan agama.
“Selama dipenjara tidak mengurangi rasa simpati dan kekaguman orang akan kepemimpinan dia. Karena dia sudah berada pada posisi yang sudah ditentukan, entah itu dia menjadi pemimpin partai, pemimpin di pemerintahan, dan apapun itu, pokoknya dia di elit leadership,” kata Arbi, Sabtu (11/5/2018).
(BACA: Beredar Diduga Tulisan Ahok Berisi Seruan untuk Memilih, Siapa?)
Menurut Arbi, sosok kepemimpinan yang dimiliki mantan Bupati Belitung Timur itu sudah merupakan anugerah Tuhan yang harus dijalani dan tidak bisa dihindari, meski begitu banyak cobaan yang ia hadapi.
“Karena dia sendirinya sudah diberkahi untuk menjadi pemimpin bagi bangsa dan negara. Diberi fungsi kehadirannya di dunia untuk berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara,” ucap dia.
“Dia sudah ditakdirkan sebagai pemimpin. Itu kewajiban dia, itu berkah yang diberikan Tuhan bagi dia lewat kemampuan yang dimilikinya selama ini. Dia diberikan tanggungjawab untuk itu dan tak bisa mengelak,” sambungnya.
(BACA: Kapan Ahok Bebas? Ini Hitung-hitungannya Usai Mahkamah Agung Tolak PK)
Karenanya, lanjut Arbi, sangat disayangkan jika setelah bebas, mantan anggota DPR itu menyia-nyiakan anugerah dari Tuhan sebagai pemimpin.
“Jadi dia mesti melakukan tugas itu karena dia diposisikan di sana. Boleh saja dia punya hak untuk kabur dari tanggungjawab itu, dia menikmati hidup, sendiri atau bersama-sama orang yang dicintai,” jelas Arbi.
“Bisa saja seperti itu, tapi itu bukan perintah nasib yang diturunkan, diberikan kepada dia. Bukan itu takdirnya. Takdirnya menyumbang kepada masyarakat, bangsa dan negara,” tandasnya.