Polisi Usut Dugaan Intimidasi yang Dialami Ibu oleh Pemakai Kaos #2019GantiPresiden
- BENTENGTIMES.com - Senin, 30 Apr 2018 - 14:34 WIB
- dibaca 423 kali
JAKARTA, BENTENGTIMES.com – Polisi membentuk tim khusus menyelidiki dugaan intimidasi yang dialami ibu dan anak dalam acara car free day di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (29/4/2018).
Dugaan intimidasi itu dialami ibu memakai kaos #DiaSibukKerja oleh sekelompok orang memakai kaos #2019GantiPresiden.
“Kita bentuk tim untuk lakukan penyelidikan, sedang evaluasi,” kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu, Senin (30/4/2018).
Sejauh ini kepolisian masih mengevaluasi dan menyelidiki insiden yang viral di media sosial tersebut. Namun, Roma, menegaskan belum ada laporan resmi ke kepolisian terkait kasus ini.
(BACA: Viral! Masya Allah, Kelompok Pemakai Kaos #GantiPresiden2019 Intimidasi Seorang Ibu)
“Kita sudah lakukan evaluasi. Kita tunggu ya laporannya sebagai dasar kita untuk klarifikasi,” kata Roma.
Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial Youtube memperlihatkan sejumlah orang memakai kaos #2019GantiPresiden di acara Car Free Day Sudriman-Thamrin, Minggu (29/4/2018) mengintimidasi sejumlah orang menggunakan kaos bertuliskan #DiaSibukKerja.
Dalam video berdurasi 2 menit 26 detik itu kelompok orang berkaos #2019GantiPresiden nampak meneriaki orang yang memakai kaos #DiaSibukKerja. Tak cuma menyoraki, mereka juga terlihat mengeluarkan uang yang ditujukan kepada massa berkaos #DiaSibukKerja sambil bertanya ‘Dibayar berapa sih?’.
Menjelang akhir video, ada seorang perempuan berkaos #DiaSibukKerja juga mendapat intimidasi. Dia membawa anak lelaki, dan anak tersebut pun sempat menangis.
Video itu mendapat reaksi beragam, salah satunya Partai Solidaritas Indonesia (PSI). PSI mengecam keras pelecehan dan intimidasi terhadap seorang ibu dan anak pada acara Car Free Day (CFD).
“Dalam video yang viral di media sosial, seorang ibu dan anaknya dilecehkan, dikerubungi, dikibas-kibasin duit, anaknya terlihat menangis ketakutan. Ini pelecehan terhadap perempuan dan bentuk intimidasi,” kata Juru Bicara PSI Guntur Romli dalam keterangan pers, Minggu (29/4/2018).
Tak hanya dari parpol, mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD turut angkat bicara terkait video tersebut. Mahfud MD menyesalkan aksi sekelompok orang tersebut.
“Mau ganti Presiden itu hak, mau mempertahankan Presiden itu hak. Silakan saja, itu ada mekanisme konstitusionalnya. Tapi hati saya sangat tersayat dan menangis jika ada ibu yang hanya berduaan dengan anaknya dipersekusi ramai-ramai. Mudah-mudahan video yang menyayat hati itu hanya hoaks karena montase,” kicau Mahfud MD lewat twitternya @mohmahfudmd seperti.