DENPASAR, BENTENGTIMES.com – Menyambut Tahun Baru Saka 1940, Sabtu (17/3/2018), seluruh umat Hindu di Bali mulai tengah malam nanti tepat pukul 00.00 WIB akan melakukan tapa brata penyepian.
Pulau Dewata bakal menjadi sepi, hening bagaikan pulau mati tak berpenghuni. Selain bandara dan pelabuhan tak beroperasi, pada Nyepi kali ini jaringan internet dan Wi-Fi dimatikan.
Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, akan menghentikan operasi selama 24 jam pada Hari Raya Nyepi. Penutupan dilakukan sejak Sabtu pukul 06.00 Wita sampai Minggu (18/3) pukul 06.00 Wita.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, saat Nyepi, kami menghentikan semua aktivitas pelayanan di bandara. Penutupan berlangsung 24 jam dan bandara kembali beroperasi secara normal pada Minggu, 18 Maret 2018 pukul 06.00,” kata General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi di Denpasar, Jumat (16/3/2018).
Berdasarkan data yang dihimpun, sedikitnya 482 penerbangan tidak beroperasi pada saat Nyepi. Perinciannya, 244 penerbangan domestik dan 238 internasional. Rute terbanyak adalah tujuan Cengkareng (Jakarta), Kuala Lumpur, Singapura, Perth, dan Surabaya.
Untuk mengatur jadwal penerbangan yang datang dan berangkat dari Bali, Angkasa Pura I bekerja sama dengan Airnav Indonesia Cabang Denpasar telah menerbitkan pemberitahuan kepada maskapai dan bandara di seluruh dunia melalui Notice to Airman (Notam) Nomor A0117/18 NOTAMN.
“Rencana penutupan bandara ini sudah diketahui semua maskapai di dunia. Airline sudah menyesuaikan dan mengatur jadwalnya dengan periode penutupan bandara,” kata Yanus.
Kendati tutup, pihak bandara tetap melayani penerbangan yang bersifat darurat. “Saat Nyepi ada 368 personel siaga di bandara. Ini untuk mengantisipasi permohonan emergency landing, technical landing, atau medical evacuation,” ungkap Yanus.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali I Gusti Ngurah Sudiana mengatakan, Gubernur Bali Made Mangku Pastika sudah mengirim surat edaran terkait pelaksanaan hari raya Nyepi kepada pengelola bandara, pelabuhan laut, serta angkutan sungai, danau, dan penyeberangan (ASDP).
Adapun sejumlah pelabuhan laut yang tutup yakni Pelabuhan Gilimanuk, pintu masuk Bali dari Pulau Jawa; Pelabuhan Padangbai, pintu masuk Bali dari Nusa Tenggara Barat (NTB); dan Pelabuhan Benoa di Denpasar yang melayani kapal penumpang dan bongkar muat dari berbagai daerah di Indonesia.