Penataan Trotoar yang Direncanakan Ahok, Dimatangkan Djarot, Dibongkar Anies
- BENTENGTIMES.com - Rabu, 7 Mar 2018 - 13:02 WIB
- dibaca 719 kali
JAKARTA, BENTENGTIMES.com – Revitalisasi trotoar di sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin sudah direncanakan sejak mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjabat. Pria yang akrab disapa Ahok itu ingin trotoar Sudirman-Thamrin diperlebar menjadi 9-10 meter.
Selain itu, pengelola gedung bertingkat juga diminta membongkar pagar sehingga bisa digunakan untuk kafe-kafe. Ahok bahkan sudah meluncurkan satu kafe yang diberi nama JakBistro di Balai Kota pada 17 Oktober 2016.
Kafe ini merupakan konsep kafe untuk hang out yang akan ditempatkan di sepanjang trotoar Sudirman-Thamrin.
“Model-model semacam ini di Eropa banyak sekali. Hanya kecil begini, terus dikasih meja-meja,” ujar Ahok saat itu.
Ahok mengatakan, ini merupakan kompensasi bagi pengelola gedung yang mau membongkar pagar. Mereka boleh menyewakan lahannya untuk menjadi lokasi kafe-kafe seperti JakBistro.
“Pagar yang dia buka boleh buat dia menaruh model-model seperti JakBistro ini, jadi Jakarta bisa 24 jam. Antar pagar itu bisa berjualan, seperti Sarinah sudah taruh martabak di pojok,” kata Ahok.
Impian Ahok itu belum terwujud sampai kini dia dipenjara. Ketika pemerintahan dipimpin Djarot Saiful Hidayat, rencana merevitalisasi trotoar Sudirman-Thamrin muncul kembali. Djarot mematangkan rancangannya dengan menggelar pencanangan revitalisasi trotoar saat car free day.
Hal itu dia lakukan di ujung kepemimpinannya. Djarot mengatakan, trotoar Sudirman-Thamrin yang direvitalisasi akan dilengkapi jalur sepeda hingga tempat nongkrong.
“Pertama, trotoar akan kami tanam pohon sehingga nyaman dan sejuk untuk berjalan kaki. Termasuk juga kami berikan jalur sepeda karena cukup lebar trotoarnya antara 8-11 meter,” ujar Djarot.
Selain itu, Pemprov DKI juga berencana membuat tempat penyewaan sepeda di sepanjang jalur. Harapannya, pekerja di sepanjang Sudirman-Thamrin bisa lanjut naik sepeda hingga tujuan, setelah turun dari transportasi massal.
Saat itu, pengerjaan trotoar juga sudah dimulai dengan memangkas pohon-pohon di sepanjang pembatas jalur cepat. Pembatas jalur itu nantinya akan dibongkar sebab jalur lambat akan diperuntukan sebagai perlebaran trotoar. Jalan untuk kendaraan terdiri dari lima lajur, empat bagi kendaraan pribadi dan satu bagi transjakarta.
Pemerintahan berganti, Anies Baswedan dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta. Rancangan yang sudah ada, tidak langsung dijalankan begitu saja. Anies membongkar rancangan tersebut yang dia nilai tidak sesuai dengan kondisi Jakarta.
Ada satu hal signifikan yang paling membuat Anies tidak menyukai rancangan awal Ahok-Djarot. Rancangan awal tidak menyediakan akses untuk motor di sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin.