JAKARTA, BENTENGTIMES.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia memberangkatkan tim ke Kabupaten Asmat, Papua, untuk membantu warga yang mengalami gizi buruk dan penyakit campak.
Pada Kamis (15/2/2018), ada empat orang anggota BEM UI yang diberangkatkan ke Asmat. Mereka berangkat bersama tim dokter TNI.
Namun, Ketua BEM UI Zaadit Taqwa tidak ikut dalam rombongan. Nama Zaadit mencuat karena ia memberi kartu kuning ke Presiden Joko Widodo saat Jokowi berpidato di UI.
Saat itu salah satu alasan pemberian kartu kuning itu lantaran masih terjadi kasus gizi buruk dan campak di Asmat.
“Tadi pagi berangkat dari bandara Halim Perdana Kusuma dan akan tiba di Timika, sore ini. Saya belum dapat kabar. Ada empat orang BEM UI, dan 19 tim dokter TNI, tapi Zaadit tidak ikut,” kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi.
Aidi mengatakan tim membawa sejumlah bantuan beruba obat-obatan dan peralatan yang dibutuhkan oleh masyarakat di Asmat.
“Kami hanya memfasilitasi masyarakat yang ingin memonitor dan mengirim bantuan, ini sudah kali ketiga, sebelumnya ada Aksi Cepat Tanggap, BEM Unhas, BEM UGM,” kata dia.
Aidi berharap anggota BEM UI yang ikut dapat melihat langsung kondisi masyarakat di Asmat. TNI juga berpesan agar tim rombongan menjaga kondisi kesehatan selama di sana, mengingat medan sangat berat.
“Di sana air bersih yang sulit. Tim sebelumnya, dari ACT telah mengirimkan bantuan berupa tandon air. Diharapkan mahasiswa dapat memberikan bantuan dan tenaga untuk membantu masyarakat,” katanya.
Aidi belum mengetahui sampai kapan tim BEM UI dan dokter TNI akan berada di sana. “Kalau pergantian itu bisa 10 sampai 20 hari. tapi saya belum tahu, mereka sampai kapan,” katanya.
Selama ini BEM UI telah menggalang dana melalui situs kitabisa.com untuk membantu masyarakat di Asmat. Pantauan di situs kitabisa.com, hingga hari ini telah terkumpul dana sekitar Rp230.898.614. Donasi tersebut digalang oleh Ketua BEM UI Zaadit Taqwa.
“Saya bersama dengan teman-teman di BEM UI dan BEM Fakultas se-UI melalui GABRUK! (Gerakan Asmat Bebas Gizi Buruk), sangat membutuhkan dukungan kawan-kawan sekalian untuk membantu saudara kita di Asmat, Papua,” demikian keterangan di situs kitabisa.com.
Zaadit sendiri belum bisa dihubungi terkait keberangkatan anggota BEM UI tersebut.