SOLOK, BENTENGTIMES.com – Kedatangan Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana ke Ranah Minang, Rabu (7/2), mengundang banyak pengharapan. Tak terkecuali dari kalangan politisi di Sumatera Barat (Sumbar).
Salah satunya adalah politikus muda Nosa Eka Nanda dari PKS. Pria yang berasal dari Kabupaten Solok, Sumbar ini, mencurahkan isi hatinya dalam bentuk surat terbuka kepada orang nomor satu di Republik Indonesia itu.
Surat terbuka itu, diunggahnya di halaman akun Facebook pribadi dia beberapa jam lalu. Berikut bunyi surat tersebut.
Wellcome to Sumbar YTH Bapak Joko Widodo Presiden Indonesia. Semoga dalam kegiatan kunker Bapak diawal tahun ini ke Sumatera Barat memberikan manfaat bagi Bapak, kami dan daerah kita.
(Baca: Politisi ke Ketua BEM UI: Cium Keringatnya, Pahami Penderitaan Mereka)
Tak ada kartu kuning apalagi merah yang akan kami persembahkan.
Kalau Saudara kami di UI memberikan kartu kuning kepada Bapak, itu adalah akumulasi dari seluruh persoalan yang ada.
Hanya semangat dan rasa bahagia untuk menyambut dan menerima kedatangan Bapak. Sejak pagi, hampir segenap Pegawai di Pemkab Solok sudah standby dan siap-siap di GOR Batu Batupang untuk bersih-bersih.
Lihatlah kampung kami pak Presiden dan rasakanlah lorong-lorong kampung kami dengan kondisi masyarakat sesungguhnya. Tidak ada perubahan kearah baik yang dirasakan masyarakat. Justru bertambah susah dari hari ke hari.
Walau Bapak akan bagi-bagi KIP dan KIS, tetap saja itu belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat kami yang masih banyak butuh dan belum terperhatikan.
Beberapa paragraf di atas adalah sebagian dari surat terbuka yang disampaikan Nosa dalam statusya. Menurut dia, masih banyak lagi persoalan di daerah Kabupaten Solok, Sumbar khususnya yang hendak disampaikan kepada Presiden.
Namun, karena Presiden adalah tamu VVIP, sulit baginya untuk menyampaikan langsung pada Jokowi. Sehingga, media sosial dianggap tempat paling pas untuk mengeluarkan harapan dan keadaan yang dirasakan saat ini oleh masyarakat Kabupaten Solok.
“Kami ingin sekali, pak Presiden melihat kampung-kampung kami di Kabupaten Solok. Melihat jalan-jalan berlobang, rusak dan daerah tertinggal. Status itu adalah sebuah pengharapan, agar pemerintah lebih memperhatikan masyarakat kecil,” kata Nosa, Rabu malam (6/2/2018).
Lebih jauh, Ketua DPD PKS Kabupaten Solok itu mengatakan, dirinya ingin Presiden melihat kondisi daerah Kabupaten yang sering dilanda banjir. Termasuk, melihat keadaan Nagari Garabak Data yang hingga kini masih memprihatinkan situasinya.
“Banjir bandang dan galodo di Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, menghancurkan ratusan hektar sawah para petani kami. Sampai hari ini, masih belum terperbaiki. Sepertinya hal ini akan jadi bukti dan museum alami, bahwa disana pernah terjadi banjir bandang. Kalau berharap ke APBD Kabupaten, sangat saya yakini belum mampu. Teteskanlah sedikit APBN yang ribuan triliun itu ke sana Pak Presiden. Yang saya tahu, Bapak adalah Presiden yang peduli pada petani. Buktikanlah, disini,” katanya dalam surat terbuka.
Dia pun meminta Presiden Jokowi untuk singgah di Kabupaten Solok, agar mantan Gubernur DKI Jakarta itu melihat kondisi jalan utama dari Lubuk Selasih hingga ke Pantai Cermin. Jalan tersebut banyak lobang dan sempit. Bertahun-tahun kondisi terus terjadi.
“Bukan di masa Bapak saja, tapi sejak Presiden-presiden kita sebelumnya. Hanya suara-suara kecil dari masyarakat yang hampir tak terdengar. Sering mengeluh dan mengadu. Seakan2 sibisu bicara tapi tak pernah ditanggapi,” tulisnya lagi.
Status tersebut lahir dari pernyataan Nosa Eka Nanda karena, setelah mengunjungi Dharmasraya pada Rabu (7/2/2018), Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Jokowi dan beberapa menteri kabinet kerja dijadwalkan datang ke Kabupaten Solok pada Kamis (8/2/2018).
Di Solok, Jokowi dijadwalkan akan membagi-bagikan sertifikat tanah, PKH dan KIP kepada masyarakat di kawasan GOR Batutupang, Nagari Koto Baru, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok. (md/JPC)