Benteng Times

Jembatan Sungai Oyo di Nias Barat Hanyut Diterjang Banjir, Akses Transportasi Lumpuh

Jembatan Sungai Oyo Jalan Provinsi Sumut, di Desa Tuwuna, Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias Barat, ambruk kemudian hanyut diterjang banjir, pada Rabu (5/3/2025), pagi.

NIAS BARAT, BENTENGTIMES.com– Jembatan Sungai Oyo yang terletak di Desa Tuwuna, Kecamatan Mandrehe Utara, Kabupaten Nias Barat, Provinsi Sumatera Utara, hanyut diterjang banjir. Hujan deras yang mengguyur wilayah Kepulauan Nias, dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah sungai meluap, termasuk Sungai Oyo.

Berdasarkan informasi dihimpun BENTENG TIMES, peristiwa ambruknya Jembatan Sungai Oyo terjadi pada Rabu (5/3/2025), pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Derasnya arus banjir menghantam jembatan sepanjang 150 meter yang terbuat dari rangka besi, hingga akhirnya hanyut terbawa air.

Akibat kejadian ini, akses transportasi dari Nias Barat menuju Kota Gunungsitoli dan sebaliknya terputus total.

Jembatan Sungai Oyo merupakan bagian dari jalan provinsi yang menghubungkan tiga daerah, yakni Kota Gunungsitoli, Kabupaten Nias, dan Nias Barat. Selama ini, jembatan tersebut memiliki peran strategis dalam mendukung roda perekonomian masyarakat, terutama dalam distribusi bahan pokok dan mobilitas penduduk.

Seorang tokoh masyarakat Nias Barat, Petrus Gulo, menyoroti dampak besar dari putusnya jembatan ini terhadap perekonomian warga.

“Putusnya jembatan ini akan melumpuhkan ekonomi masyarakat, terutama dalam distribusi bahan pokok serta mobilisasi keluar masuk ke wilayah Kabupaten Nias Barat,” ujar Petrus kepada BENTENG TIMES, pada Rabu sore (5/3/2025).

BacaGubsu: Minggu Depan, Pembangunan Jalan dan Jembatan di Nias Barat Mulai Dikerjakan

BacaLion Parsel Buat Kecewa, Satu Bulan Lebih Dokumen Tak Sampai Tujuan

Petrus mengungkapkan bahwa Jembatan Sungai Oyo, yang juga dikenal dengan sebutan Belly Oyo, telah berusia 33 tahun sejak dibangun pada 1992. Sayangnya, menurut Petrus, jembatan ini kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Meskipun pada 2022 proyek pembangunan jembatan baru telah dimulai melalui skema multi-years di masa kepemimpinan Gubernur Edy Rahmayadi, proyek tersebut gagal diselesaikan akibat kelalaian pihak rekanan.

Halaman Selanjutnya >>>

Dia mendesak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, melalui UPTD Gunungsitoli, segera mengambil langkah darurat guna memulihkan akses transportasi.

“Pemerintah harus segera memberikan penanganan darurat agar mobilisasi ke dan dari Nias Barat tetap lancar, sehingga tidak berdampak pada lonjakan harga bahan pokok dan kebutuhan lainnya,” tegasnya.

Selain itu, Petrus mengingatkan Pemda Nias Barat agar sigap menggelar operasi pasar dan mengawasi potensi lonjakan harga barang akibat kondisi darurat ini. Dia berharap tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi sulit ini demi keuntungan pribadi.

Dalam jangka panjang, Petrus berharap pembangunan Jembatan Sungai Oyo dapat segera direalisasikan dengan konstruksi yang lebih kokoh dan tahan terhadap bencana.

“Harapan kami, jembatan baru nanti dibangun lebih permanen dengan struktur yang lebih kuat, sehingga bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” kata Petrus.

Lebih lanjut, dia juga mengajak Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan perhatian khusus terhadap pembangunan jembatan ini.

“Mengingat pada tahun anggaran 2025 terjadi efisiensi di hampir semua sektor, kami berharap pembangunan Jembatan Sungai Oyo dapat menjadi prioritas pemerintah,” pungkasnya.

Jembatan Sungai Oyo Jalan Provinsi Sumut, di Desa Tuwuna, Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias Barat, ambruk kemudian hanyut diterjang banjir, pada Rabu (5/3/2025), pagi.

BacaLSM Penjara Desak Balai Karantina Perketat Pengawasan Lalu Lintas Ayam Ras dan Telur Konsumsi

Baca15 Bulan Berlalu, Pelaku Penganiyaan Berat di Nias Barat Belum Juga Ditangkap, Ada Apa dengan Polisi?

Sementara itu, Bupati Nias Barat, Eliyunus Waruwu, belum bisa dikonfirmasi. Telepon dan pesan singkat WhatsApp yang dikirim wartawan media ini, belum dibalas. Kepala BPBD Nias Barat, saat dihubungi melalui telepon selularnya, hanya mengatakan sedang rapat.

Begitu juga, Kepala UPTD Gunungsitoli, Dinas PUTR Provinsi Sumut, Dadang Irwansyah Siregar belum bisa berkomentar banyak. Dia beralasan, pihaknya sedang menggelar rapat, terkait penanganan darurat jembatan Sungai Oyo.

Halaman Sebelumnya <<<

Exit mobile version