Benteng Times

Tragis! Anak Korban Tak Berdaya Melihat Ayah Dipukuli, Dihantam Kayu oleh Puluhan Orang di Nias Barat

Ilustrasi.

GUNUNGSITOLI, BENTENGTIMES.com– Nasib tragis menimpa Atulo’o Gulo (52) alias Ama Yanu, warga Desa Lolozirugi, Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias Barat. Ia dianiaya secara brutal oleh lebih dari 20 orang menggunakan parang, kayu, dan senjata tajam lainnya.

Peristiwa mengenaskan ini terjadi pada Rabu, 29 November 2023, malam sekitar pukul 21.30 WIB di jalan umum depan rumah Fatou’osa Lahagu alias Ama Do’o, Desa Lolomboli, Kecamatan Mandrehe Utara, Kabupaten Nias Barat.

Kronologi Kejadian

Menurut Yusa Gulo, anak korban, insiden itu terjadi ketika dia dan ayahnya bersama rombongan keluarga besar menghadiri acara adat pernikahan di Desa Te’olo, Kecamatan Tugala Oyo, Kabupaten Nias Barat.

“Malam sekitar pukul 20.00 WIB, setelah acara selesai, kami bersama rombongan pengantin laki-laki pulang,” ujar Yusa kepada BENTENG TIMES, melalui sambungan telepon, Rabu (12/02/2025) malam.

Dalam perjalanan pulang, tepat di Desa Lolomboli, mereka dihadang oleh sekelompok orang yang diduga berasal dari Desa Te’olo. Para pelaku, yang berjumlah lebih dari 20 orang, mengejar rombongan dengan sepeda motor sambil membawa parang, kayu, dan senjata tajam lainnya.

Melihat situasi yang mengancam, Yusa dan ayahnya yang saat itu mengendarai sepeda motor segera turun untuk menyelamatkan diri. Namun, nahas bagi Atulo’o Gulo. Dia tertinggal dan akhirnya dikejar oleh para pelaku hingga ke teras rumah Fatou’osa Lahagu alias Ama Do’o.

Korban langsung dihajar tanpa ampun. Sementara itu, beberapa perempuan yang berada di atas mobil pikap berteriak histeris menyaksikan kebrutalan para pelaku.

Meski dalam kondisi sempoyongan, korban berusaha mendekati mobil pikap rombongan pesta untuk melindungi ibu-ibu dan anak-anak yang ketakutan. Namun, salah seorang terduga pelaku, Aperius Zalukhu alias Ama Aksi yang disebut sebagai mantan Kepala Desa Te’olo menarik korban dan kembali menghajarnya.

“Kalian habisi saja dia, nanti saya yang tanggung jawab!” ucap Ama Aksi, seperti ditirukan Yusa.

Dari balik dinding rumah warga, Yusa hanya bisa melihat sang ayah dipukuli, ditinju, ditendang, bahkan dihantam dengan kayu dan parang.

BacaDitawari Minum, Diminta Belikan Miras, Semua Ditolak Halus, Eh.. Botol Kecap Mendarat di Kepala

BacaKasus Penganiayaan Berat di Nias Barat: 14 Bulan Berlalu, Pelaku Belum Ditahan

Setelah memastikan korban tak berdaya dan bersimbah darah, para pelaku akhirnya pergi, mengira Atulo’o Gulo telah meninggal. Beruntung, korban masih bisa diselamatkan dan segera dilarikan ke rumah sakit, meskipun mengalami luka serius di kepala, wajah, serta lebam di sekujur tubuhnya.

“Kami dan warga sekitar tidak berani melerai, karena mereka semua membawa senjata tajam dan kayu balok,” ujar Yusa.

Halaman Selanjutnya >>>

Harapan Keluarga

Yusa berharap pihak kepolisian segera menangkap dan memproses para pelaku sesuai hukum yang berlaku.

“Mereka sangat tidak manusiawi. Kami meminta Kapolres Nias segera menangkap dan menghukum mereka seberat-beratnya,” tegas Yusa.

Baca Begini Pengakuan Warga Terkait Keterlibatan Marlon Purba atas Penganiayaan Siliyana Manurung

BacaDiduga Sarat Korupsi, Proyek Penataan Alun-Alun Kota Gunungsitoli Dilaporkan ke Polres Nias

Sejauh ini, tiga nama yang diketahui sebagai terduga pelaku adalah Aperius Zalukhu alias Ama Aksi, Ama Nius Lase, dan Ama Rini. Namun, Yusa meyakini bahwa jumlah pelaku jauh lebih banyak dan ia masih mengingat wajah mereka.

“Sebenarnya pelakunya banyak, hanya saja tiga nama itu yang kami kenal,” pungkasnya.

Kini, keluarga korban menantikan keadilan agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.

Halaman Sebelumnya <<<

Exit mobile version