Jelang Libur Nataru: Menanti KM Lawit Kembali Sandar di Pelabuhan Gunungsitoli
- BENTENGTIMES.com - 8 jam lalu
- dibaca 10 kali
GUNUNGSITOLI, BENTENGTIMES.com– Masyarakat Nias di seluruh penjuru tanah air, pada momen menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2024 ini, sangat berharap agar Kapal Pelni KM Lawit kembali melayani rute pelayaran ke Kota Gunungsitoli-Sibolga-Padang-Jakarta. Keinginan kuat itu terutama dari masyarakat yang tinggal di perantauan, seperti Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Tangerang & Bekasi) dan Padang, Sumatera Barat.
Mereka merasa sangat terbantu dengan keberadaan Kapal Pelni KM Lawit, setiap kali hendak pulang dan pergi ke kampung halaman di Kepulauan Nias.
“Setiap tahun, saya pulang dari Tangerang ke Gunungsitoli untuk bertemu keluarga dalam acara Natal dan Tahun Baru. Meski butuh waktu tiga hari untuk tiba di Kota Gunungsitoli dari Jakarta, tapi kami merasa senang dan sangat terbantu,” kata seseorang yang enggan ditulis namanya kepada BENTENG TIMES, Selasa (10/12/2024).
Menurut dia, naik KM Lawit jauh lebih nyaman dibanding dengan naik bus. Dari pengalamannya naik kapal, mereka bisa membawa oleh-oleh dengan jumlah relatif banyak, dan ada fasilitas air hangat untuk mandi.
“Kalau naik bus, sangat capek, tidak bisa tidur telentang. Kalau naik pesawat terbang, belum sanggup,” timpal seorang ibu kepada BENTENG TIMES.
Oleh sebab itu, mereka sangat berharap kepada Menteri Perhubungan RI, agar kapal Pelni KM Lawit kembali berlayar ke Pelabuhan Gunungsitoli.
Sebagai informasi bahwa KM Lawit tidak lagi melayani rute pelayaran ke Kota Gunungsitoli-Sibolga-Padang-Jakarta, sejak Tahun 2023. Sebelumnya, KM Lawit dalam setahun, sedikitnya dua kali melayari Gunungsitoli-Jakarta; Januari dan Desember.
Biasanya, KM Lawit tiba di Kota Gunungsitoli sebelum tanggal 25 Desember dengan membawa ribuan penumpang dari Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Tangerang & Bekasi) dan Padang, Sumatera Barat.
Baca: Terminal Penumpang Pelabuhan Angin Gunungsitoli Diresmikan, Ada VIP dan Ruang Menarik Lainnya
Sementara Tahun 2024 ini, belum diketahui apakah kapal penumpang milik pemerintah yang dikelola Pelni (Pelayaran Nasional Indonesia) itu, kembali melayari Gunungsitoli.