GUNUNGSITOLI, BENTENGTIMES.com– Pemadaman listrik yang tidak beraturan di Kepulauan Nias semakin meresahkan warga. Layanan listrik dari PT PLN yang kerap padam tanpa pemberitahuan, baik siang maupun malam, sangat mengganggu berbagai aktivitas rumah tangga dan industri. Keluhan warga pun semakin meluas akibat dampak buruk yang dirasakan di berbagai sektor.
Insiden terbaru terjadi pada Sabtu malam (30 November) hingga Minggu (1 Desember 2024), khususnya di Kecamatan Gunungsitoli Barat, ketika listrik padam selama 16 jam tanpa penjelasan dari pihak PLN. Kejadian ini memicu kekecewaan mendalam di kalangan masyarakat.
Ina Putri, warga Desa Onozikho, kepada BENTENG TIMES, Minggu (01/12/2024), mengungkapkan kekesalannya. “Seharusnya, kami ke gereja hari ini, tetapi karena tidak ada air, kami terpaksa tetap di rumah. Kebutuhan air kami bergantung pada mesin pompa listrik,” ujarnya.
Dia merasa PLN sangat tidak profesional dan berdampak langsung pada rutinitas harian keluarga.
Baca: Promo PLN, Tambah Daya Listrik Lebih Murah, Cukup Rp200 Ribu
Baca: Telan Korban Jiwa, BPBD Sumut Ajukan Status Darurat Bencana
Senada dengan itu, Ina Yuni, warga lainnya, mengaku geram atas pemadaman listrik yang kerap terjadi tanpa pemberitahuan.
“PLN seenaknya memadamkan listrik. Hari ini sudah 16 jam, dan tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Kalau kita terlambat bayar tagihan listrik, kita didenda. Tapi kalau mereka memadamkan listrik, siapa yang bertanggung-jawab atas kerugian kami?” keluhnya.
Akibat pemadaman, keluarganya bahkan terpaksa absen menghadiri acara pemakaman karena tidak bisa memenuhi kebutuhan dasar seperti mandi dan memasak.
Kritik tajam juga datang dari Samabudi Zendrato, seorang pemerhati di Kepulauan Nias. Menurut Samabudi, seringnya terjadi pemadaman listrik menunjukkan lemahnya kinerja petugas PLN.
“Penanganan gangguan listrik seharusnya bisa diselesaikan maksimal dalam 45 menit. Kalau sampai 16 jam, itu tandanya mereka tidak kompeten. PLN wajib memberikan penjelasan yang jelas dan bertanggung jawab atas kerugian masyarakat,” tegasnya.
Samabudi menyarankan agar PLN menempatkan petugas di lokasi-lokasi strategis yang rawan gangguan untuk mempercepat penanganan. Ia menekankan pentingnya langkah proaktif agar gangguan listrik mendadak dapat diminimalkan.
Di sisi lain, upaya konfirmasi kepada Manager ULP PT PLN (Persero) Gunungsitoli-Nias, Fernandes Sianipar, tidak membuahkan hasil. Pesan WhatsApp yang dikirim pada Senin (2/12/2024), pagi, hanya dibaca tanpa ada tanggapan hingga berita ini diterbitkan.
Baca: Dukung Pelestarian Budaya, PLN Bangun Storage Koleksi Museum Pusaka Nias
Baca: Pakai Ijazah Palsu, Mantan PNS Pemko Tanjungbalai Divonis 4 Tahun Bui, Denda Rp200 Juta
Pemadaman listrik yang berkepanjangan dan berulang tanpa penanganan yang jelas menjadi bukti lemahnya pelayanan PLN di wilayah terluar seperti Kepulauan Nias. Masyarakat berharap ada perubahan nyata, mulai dari perbaikan infrastruktur hingga peningkatan profesionalisme dalam menangani keluhan publik. Jika tidak, kepercayaan terhadap layanan PLN akan semakin tergerus.