MEDAN, BENTENGTIMES.com– BPBD Sumatera Utara (Sumut) mengajukan status darurat bencana hingga akhir 2024 kepada Penjabat Gubernur Sumut, Agus Fatoni. Status itu dinilai dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan wilayah terdampak banjir dan longsor serta mengantisipasi kemungkinan bencana susulan.
“Kita sudah mengajukan status darurat bencana kepada Bapak Pj Gubernur hingga 31 Desember 2024,” kata Sri Wahyuni Pancasilawati, Kabid Penanganan Darurat Peralatan dan Logistik BPBD Sumut, beberapa waktu lalu.
Menurut Sri, pengajuan status tersebut merupakan hasil kesepakatan rapat koordinasi instansi-instansi terkait yang digelar pada 28 November 2024. Mereka sepakat untuk mengajukan status darurat bencana kepada Pj Gubernur Agus Fatoni.
Status itu dinilai dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan wilayah terdampak banjir dan longsor serta mengantisipasi kemungkinan bencana berikutnya. Berbagai pertimbangan menjadi alasan di balik saran tersebut, terutama melihat dari data prakiraan cuaca dari BMKG.
Dari data itu, puncak musim hujan di Sumut pada 2024, akan terjadi pada Oktober, November, dan Desember. BMKG juga memprediksi potensi banjir terjadi di pantai timur, lereng timur, pegunungan, lereng barat, dan pantai barat Sumut.
Potensi longsor juga terjadi pada November-Desember 2024 di lereng timur, lereng barat, pegunungan, dan pantai barat Sumut. Sampai dengan akhir 2024, pola cuaca diperkirakan masih akan tetap sama, terutama di wilayah Langkat, Deli Serdang, Karo, Binjai, Tapanuli Tengah, Pakpak Bharat, Simalungun, Asahan, dan Serdang Bedagai.
Kemudian Nias, Nias Barat, Humbang Hasundutan, Medan, Labuhanbatu serta Labuhanbatu Utara. Selanjutnya Toba, Padanglawas, Padanglawas Utara, Samosir, Tapanuli Selatan, Tapanul Utara, Dairi, Tebing Tinggi, serta Gunungsitoli.
Baca: Gubernur Edy Tegur Bupati Madina: Baru Air Meluap, Bapak Bikin Darurat, Kalang Kabut Kita
Baca: Mandailing Natal Berduka, Permukiman Terendam, Rumah Hanyut
Terkait dengan bencana yang sudah terjadi di sejumlah daerah berupa banjir dan tanah longsor, Sri mengaku pada Oktober 2024, BPPD Sumut sudah meminta seluruh daerah untuk melakukan langkah antisipasi. Pada 21 November 2024, BMKG juga telah mengeluarkan rilis akan terjadinya curah hujan tinggi di empat daerah, yakni Tapanuli Selatan, Padanglawas, Karo, dan Deliserdang.
Pada 23 November 2024, BMKG juga sudah memprediksi kemungkinan terjadinya banjir dan tanah longsor di keempat daerah tersebut dan prediksi itu benar terjadi. BPBD Sumut mencatat, mulai 22 November 2024, terjadi banjir dan tanah longsor secara beruntun di sejumlah daerah di wilayahnya, yakni Tapanuli Selatan, Medan, Padanglawas, Karo, dan Deliserdang.
Baca: Berita Terbaru Longsor Batang Toru, Hari Keenam Pencarian Korban
Baca: Merliaty Simanjuntak, Wanita Pemberani dan Tangguh di Tengah Bencana Banjir Sumba Timur
Bencana-bencana tersebut menelan korban jiwa setidaknya hingga 16 orang dan merusak ribuan unit rumah. Bencana-bencana itu juga menyebabkan kerusakan infrastruktur yang signifikan, termasuk akses jalan.
“Kami mengimbau masyarakat yang ingin berpergian ke tempat wisata yang berpotensi longsor dan banjir, untuk menunda kepergiannya. Hal ini untuk menghindari terjadinya korban jiwa,” pungkas Sri.