Kisah Pilu Ina Fitri: Bertaruh Nyawa Demi Menyelamatkan Sang Adik dari Keberingasan Ama Fendi Cs
- BENTENGTIMES.com - Jumat, 2 Jun 2023 - 00:12 WIB
- dibaca 195 kali
GUNUNGSITOLI, BENTENGTIMES.com– Martinus Ndruru (26) alias Martin dan kakaknya Salina Ndruru (28) alias Ina Fitri telah mengalami pengeroyokan oleh pelaku Ama Fendi cs, tetangganya di Kampung Cinta Damai, Kelurahan Pasar, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara.
Ironinya, Kepala Lingkungan III, Erwin yang menyaksikan kejadian itu hanya diam melihat Martin sempoyongan tidak berdaya menahan pukulan bertubi-tubi dari pelaku Ama Fendi cs.
Tidak terima, Martin pun membuat laporan pengaduan atas kasus penganiayaan yang menimpa dia dan kakaknya ke Polres Nias. Namun, dia dan sang kakak masih cemas sebab pelaku Ama Fendi cs yang telah mengancam keselamatan hidupnya masih bebas berkeliaran tidak tersentuh hukum.
“Kami menuntut keadilan, meminta pelaku segera ditangkap!” pinta Martinus Ndruru alias Martin, didampingi kakaknya Salina Ndruru, kepada BENTENG TIMES, belum lama ini.
Martin mengungkapkan, kejadian penganiayaan itu terjadi di teras rumahnya pada Sabtu (28/05/2023) lalu, sekira pukul 17.30 WIB. Menurut penuturan korban, sebelum penganiayaan itu terjadi, Martin sedang memperbaiki sepedamotornya di teras rumah.
Sementara pelaku berinisial FZ dan SZ bersama oknum Kepling III ada di warung depan rumah korban. Sore itu, pelaku FZ dan SZ sedang mengonsumsi minuman berakohol diduga jenis tuo nifaro (tuak nias).
“Saat itu saya kan pas lagi menyetel tarikan gas motor. Posisi saya membelakangi mereka,” kata Martin.
Tiba-tiba sambung Martin, pelaku FZ mendekat dan langsung menendang punggungnya. Tendangan keras FZ membuat Martin sampai tersungkur ke tanah.
Baca: Pertengkaran Hebat di Nisel, Gara-gara Air Sawah, Nyawa Adik Melayang, Istri Kritis
Baca: Ditawari Minum, Diminta Belikan Miras, Semua Ditolak Halus, Eh.. Botol Kecap Mendarat di Kepala
Tidak hanya itu, pelaku berinisial SZ yang merupakan saudara dari pelaku FZ juga mendekati Martin. Dan, secara membabi buta ikut menghajar Martin.
“Saya dipukul, ditinju dan ditendang,” kata Martin.