Ada Apa di KPU Kota Gunungsitoli? Komisioner Sampai Tidak Berani Masuk Kantor
- BENTENGTIMES.com - Selasa, 14 Mar 2023 - 22:01 WIB
- dibaca 82 kali
Sementara itu, hingga saat ini, siapa pelaku dan otak di balik teror itu belum diketahui.
Namun demikian, Firman mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kejadian itu ke KPU Provinsi Sumuatera Utara di Medan. Dan untuk mendapatkan perlindungan hukum, pihaknya juga sudah membuat laporan pengaduan di Polres Nias.
“Laporan kami ke KPU Provinsi Sumut sudah direspon. Sekretaris KPU Provinsi sudah memberi petunjuk, untuk membuka CCTV yang ada di kantor supaya pelaku ditemukan. Karena sebelumnya, sekretaris KPU Kota Gunungsitoli tidak memberi akses membuka CCTV,” beber Firman.
Meski demikian, mereka tidak mau menduga-duga siapa pelaku. Dia memilih menyerahkan sepenuhnya kepada polisi bekerja mencari tahu siapa pelaku yang sebenarnya.
Ditemui terpisah, Anggota DPRD Kota Gunungsitoli, Yan Raradodo Gea mendorong pihak kepolisian untuk segera bertindak merespon persoalan itu.
Menurut politisi partai Gerindra itu, jika persoalan itu tidak segera ditangani dan berlarut-larut, maka bisa saja berdampak pada pelaksanaan tahapan pemilu 2024 yang saat ini sedang berlangsung.
“KPU sebagai penyelenggara Pemilu dilindungi oleh undang-undang. Maka, jika para komisioner KPU Kota Gunungsitoli merasa tidak nyaman, karena ada dugaan berupa teror, intimidasi, dan ancaman maka pihak keamanan harus hadir untuk itu,” kata Yan Raradodo Gea, kepada BENTENG TIMES, Selasa (14/3/2023).
Namun, dia berpendapat bahwa bukan suatu alasan bagi komisioner, karena ada teror dan intimidasi lalu tidak melaksanakan tanggung jawab mereka dalam melaksanakan tahapan pemilu.
“Ini menyangkut agenda nasional, pihak kepolisian harus segera merespon, jangan sampai tahapan pemilu terganggu,” sambungnya.
Baca: Ingat! Pemilu Serentak 2024: Pilpres di Bulan Februari, Pilkada November
Plt Kasi Humas Polres Nias Aiptu Yadsen F Hulu, sendiri mengakui laporan ketua KPU Kota Gunungsitoli terkait adanya dugaan pengancaman kepada komisioner telah diterima. Saat ini, laporan dimaksud sedang dalam penyelidikan Sat Reskrim Polres Nias.
“Sedang dilakukan penyelidikan oleh Reskrim. Personel sudah cek TKP, dan tindak lanjut akan dilakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi,” terang Aiptu Yadsen F Hulu, kepada BENTENG TIMES.