GUNUNGSITOLI, BENTENGTIMES.com– Kerusakan ruas jalan Gunungsitoli menuju Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa, Kota Gunungsitoli, yang sudah berlangsung lama, membuat pemuda Desa Onowaembo tidak tinggal diam.
Dengan dana swadaya, mereka pun bahu membahu melakukan penyisipan/pengecoran menutup setiap lubang menggunakan material krikil, pasir, dan semen.
Pengerjaan jalan rusak itu oleh warga/pemuda Desa Onowaembo sengaja memilih waktu di malam hari pada Sabtu (4/3/2023). Menurut mereka, selain menghindari kesan pencitraan juga menghindari banyaknya kendaraan yang lalu-lalang, utamanya kendaraan roda empat.
“Kondisi jalan ruas Onowaembo ini sekian lama rusak dan berlubang. Namun belum juga mendapat perhatian dari pemerintah, padahal sudah sering terjadi kecelakaan. Bahkan, tidak sedikit anak sekolah yang sudah menjadi korban,” ungkap Sokhiatulo Harefa, tokoh pemuda masyarakat setempat kepada BENTENG TIMES, Senin (6/3/2023).
Sokhiatulo Harefa membeberkan bahwa kerusakan jalan di Desanya itu sudah berlangsung lama. Bahkan di setiap sudut jalan terdapat lubang menganga yang telah memakan banyak korban.
Baca: Dijanjikan Jabatan, Diminta Uang Buat SK, Dikenalkan ke Warga, Eh.. Ternyata Bohong
Baca: Berkat Dana Desa, Kades Sihareo Sogaeadu Nias Bangun Jalan dan Balai Pelatihan
Namun, kondisi tersebut seolah luput dari perhatian Pemko Gunungsitoli dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum.
“Bertahun-tahun tidak mendapat perhatian dari Pemko Gunungsitoli, padahal kondisi jalannya sudah rusak parah, banyak berlubang. Sehingga, kami mengambil inisiatif untuk menambal dengan cara melakukan pengecoran menggunakan krikil, pasir dan semen,” beber Sokhiatulo.
Didukung Penuh Putra Daerah yang Sukses di Batam
Didukung Penuh Putra Daerah yang Sukses di Batam
Menurut Sokhiatulo, kegiatan penambalan jalan itu terlaksana karena partisipasi warga/pemuda Desa Onowaembo dan dengan dukungan penuh dari Melianus Telaumbanua alias Ama Kezia yang merupakan pemuda Desa Onowaembo dan juga pengusaha sukses di Batam.
“Mendengar kondisi jalan di kampung halamannya yang sudah rusak parah, apalagi korban sudah berjatuhan. Bapak Ama Kezia tergugah, kan kasihan anak sekolah,” katanya.
Mereka berharap kepada Walikota Gunungsitoli lebih peka terhadap keluhan/kepentingan masyarakat banyak.
Keluhan kerusakan jalan yang sudah parah itu, juga terdapat di beberapa titik di wilayah Kota Gunungsitoli. Sebut saja di Desa Iraonolase, tepatnya Dusun 3 menuju Desa Hilimbaruzo-Desa Sifalaete Ulu ke Moawo. Kondisi jalannya rusak parah, lubang yang sudah digenangi air mirip seperti kolam ikan atau kubangan kerbau.
“Sangat prihatin sekali, pemerintah tidak peduli dengan kondisi jalan ini. Padahal, saya rasa tidak ada alibi dan alasan lagi bahwa bukan kewenangan APBD kota Gunungsitoli. Sudah sangat jelas ini jalan antar desa, sangat kasihan anak sekolah yang melewati jalan ini, diharapkan perhatian dari pemerintah kota,” kata Herman Victor Lase, di akun facebooknya, Senin (6/3/2023).
Baca: KKP Tindak Kasus Tumpahan Aspal Mentah yang Cemari Perairan Nias Utara
Baca: Tapanuli dan Nias Layak Mekar, Ada Potensi PAD yang Besar di Sana
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR) Kota Gunungsitoli, Ekuator Daely saat dihubungi BENTENG TIMES, melalui telepon selularnya, pada Senin (6/3/2023), tidak dijawab. Begitu juga pesan WhatsApp yang dikirim wartawan media ini juga tidak dibalas.