GUNUNGSITOLI, BENTENGTIMES.com– Ketua Komisi B DPRD Kota Gunungsitoli, Yan Raradodo Gea mengimbau orangtua murid di SMP Negeri 4 Kota Gunungsitoli, Provinsi Sumatera Utara, menolak memberikan biaya pentas seni yang dipungut melalui komite sekolah sebesar Rp125 ribu per siswa.
Pernyataan Yan Raradodo menyusul adanya surat dari puluhan orangtua murid di SMP Negeri 4 Gunungsitoli memuat keluhan adanya pungutan liar (pungli) berkedok pembiayaan pentas seni sebesar Rp125 ribu per siswa.
“Suratnya sudah kami ketahui, terkait pembiayaan pentas seni di SMP Negeri 4 Gunungsitoli yang dibebankan kepada orangtua murid sebesar Rp125 ribu per siswa,” ungkap Yan Raradodo Gea, kepada BENTENG TIMES, Rabu (1/3/2023).
Maka dari itu, dia mengimbau orangtua murid di SMP Negeri 4 Gunungsitoli untuk tidak memberikan sejumlah uang yang diminta pihak sekolah melalui komite untuk pembiayaan pentas seni. Karena selain menyalahi ketentuan, pungutan itu juga cukup memberatkan bagi orangtua murid.
Yan Raradodo mengaku sudah berkomunikasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Gunungsitoli, Yafet Krismatius Bu’ulolo untuk membahas duduk persoalan pungutan dimaksud. Menurut Yan, pihaknya dan kepala dinas pendidikan telah menyepakati untuk menunda pelaksanaan pentas seni tersebut, hingga mendapatkan donatur/sponsor tanpa membebani orangtua murid.
Baca: Pungli Berkedok Biaya Pentas Seni di SMPN 4 Gunungsitoli, Pelajar Dibebankan Rp125 Ribu per Orang
Baca: Pungli di Tengah Pandemi, Orangtua Siswa Meradang Disuruh Bayar Uang Perpisahan
Dia mengungkapkan, sudah komunikasi dengan kepala dinas pendidikan, kepala sekolah juga sudah dipanggil. Dan, sudah diinstruksikan ke pihak sekolah agar pelaksanaan pentas seni di SMP Negeri 4 Gunungsitoli yang rencananya digelar pada bulan Mei mendatang supaya ditunda dulu.
“Dari penjelasan kepala dinas pendidikan, yang sudah membayar uang pentas seni itu belum 10 persen, karena memang orangtua murid sebagian besar tidak mampu,” tambah politisi Partai Gerindra itu.
Andai Tetap Membandel, Komisi B DPRD Kota Gunungsitoli akan Lakukan Ini..
Andai Tetap Membandel, Komisi B DPRD Kota Gunungsitoli akan Lakukan Ini..
Pada kesempatan itu, Ketua Komisi B DPRD Kota Gunungsitoli meminta Kepala Dinas Pendidikan Kota Gunungsitoli dapat menempati janjinya dan segera menindaklanjuti keluhan para orangtua murid di SMP Negeri 4 Gunungsitoli. Dia pun berharap hal yang sama tidak akan terulang pada masa mendatang, baik di SMP Negeri 4 maupun di sekolah lainnya di Kota Gunungsitoli.
“Saya imbau orangtua murid tenang, dan juga supaya hal ini tidak menjadi polemik lagi, karena Kepala Dinas Pendidikan Gunungsitoli sudah menjamin kepada saya, tidak akan ada pungutan untuk kegiatan pentas seni. Kegiatan pentas seni boleh dilaksanakan jika ada donatur atau sponsor,” ujarnya.
Dia juga menggaransi tidak ada pungutan untuk pembiayaan pentas seni. Baik di SMP Negeri 4 maupun di sekolah lainnya di Kota Gunungsitoli.
“Kalau masih membandel, DPRD akan memanggil dinas pendidikan dan pihak terkait lainnya untuk rapat dengar pendapat, kami pasti menindak,” tegasnya.
Sebelumnya, orangtua murid di SMP Negeri 4 Gunungsitoli mengeluh dengan adanya pungutan liar (pungli) berkedok biaya pentas seni di Sekolah itu sebesar Rp125 ribu per siswa. Tidak terima dengan pungutan itu, mereka protes karena dana sebesar itu cukup membebani perekonomian keluarga orangtua murid.
Sehingga pada 27 Februari 2023, puluhan orangtua murid di SMP Negeri 4 Gunungsitoli menyurati DPRD Kota Gunungsitoli. Selain mengeluh dengan pungutan biaya pentas seni dimaksud, juga para orangtua murid memohon kepada lembaga DPRD Kota Gunungsitoli mengeluarkan rekomendasi kepada Walikota Gunungsitoli agar kepala SMP Negeri 4 Gunungsitoli atas Beniria Telaumbanua dievaluasi.
Baca: Protes Pungutan Berkedok Pentas Seni di SMPN 4 Gunungsitoli, Orangtua Murid: Itu Memberatkan
Baca: Dilema Honorer Kesehatan di Simalungun, Rela Dipungli atau SK Tidak Diperpanjang Lagi
Orangtua murid beralasan, pungutan pembiayaan pentas seni di SMP Negeri 4 Gunungsitoli, selain melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku, juga telah mencoreng nama baik sekolah yang sudah terjaga dengan baik selama ini.