MEDAN, BENTENGTIMES.com– Kabar mengejutkan datang dari PT Waskita Karya. Badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang konstruksi itu mengaku tidak memiliki dana untuk mengerjakan proyek pembangunan jalan dan jembatan senilai Rp2,7 triliun di Provinsi Sumatera Utara.
Informasi mengejutkan itu terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Sumut, Kamis 3 November 2022.
“Itu keterangan direktur operasional (Waskita) dalam rapat Komisi D DPRD Sumut,” kata Anggota DPRD Sumut Dhody Tahir, Jumat (4/11/2022).
Sebagaimana diketahui, Waskita sejak awal ditunjuk sebagai kontraktor mega proyek itu. Namun, dari rapat itu diketahui jika PT Waskita saat ini masih sedang mencari pinjaman untuk melanjutkan program multi years tersebut.
Selain itu, Waskita menjelaskan bahwa pengerjaan proyek jalan dan jembatan saat ini sangat berat, mengingat cuaca sering hujan.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Bina Marga Bina Konstruksi (BMBK) Sumut, Bambang Pardede mengatakan, ketiadaan anggaran itu karena anggaran dari Waskita Karya di pusat, belum turun.
“Secara normatif, bukan nggak ada, tapi terlalu lamban diturunkan oleh Waskita Karya pusat,” kata Bambang.
Baca: Gubsu Edy: Minggu Depan, Pembangunan Jalan dan Jembatan di Nias Barat Mulai Dikerjakan
Namun menurut dia, hal itu tidak terjadi pada perusahaan lain yang menjalin kerjasama operasional (KSO) pada proyek tersebut.
“Berbeda dengan 1 anggota KSO lainnya yang progresnya lebih maju. Seharusnya, Waskita Karya sebagai leader KSO, sebagai contoh, bukan sebaliknya,” kritik Bambang.
Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setdaprov Sumut Bilang Begini..
Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setdaprov Sumut Bilang Begini..
Kemudian muncul pertanyaan berbagai pihak, lalu bagaimana bisa Waskita Karya memenangkan tender proyek Rp2,7 triliun, tersebut?
Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setdaprov Sumut, Mulyono, mengatakan setahu pihaknya Waskita Karya sanggup mengerjakan proyek Rp2,7 triliun tersebut.
“Jadi, kami memang di sini yang menyeleksi tendernya. Kebetulan hanya 2 perusahaan yang ikut, yakni Waskita (KSO) dan PP, KSO juga,” kata Mulyono kepada wartawan di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Jumat (4/11/2022), sebagaimana dilansir dari medanbisnisdaily.com.
Dijelaskan, Waskita menyanggupi jaminan ketersediaan keuangan sebagaimana yang diminta dalam persyaratan tender. Jumlahnya saat itu Rp1,4 triliun.
“Kan di-upload itu buktinya, rekening bank, rekening koran, gitulah,” ujar Mulyono.
Dan tidak hanya sebatas itu, Pokja Tender juga mengonfirmasi ke pihak bank (BNI), juga benar bahwa Waskita punya dana.
“Bahkan ada sampai Rp4,5 triliun, tentu sudah melebihi ya,” kata Mulyono.
Di sisi lain, PT PP bersama KSO-nya saat evaluasi tender itu, tidak menyatakan jaminan ketersediaan keuangannya. Jadi, berdasarkan fakta-fakta itulah, maka kemudian Waskita yang akhirnya ditetapkan sebagai pemenang tender.
“Bahwa kemudian dalam perjalanannya saat ini Waskita dikabarkan tidak memiliki dana, wah tentu itu tidak pada ranah kami lagi. Kami tidak sampai menganalis ke sana,” tandas Mulyono.
Baca: Jokowi Datang, 24 Km Jalan Lingkar Penghubung di Pulau Nias Bakal Dibangun
Baca: Jutaan Batang Rokok Ilegal Bernilai Miliaran Rupiah di Sumut Disita, Termasuk Luffman dan Camlar
Meski demikian, Mulyono berharap ada solusi dari Waskita sehingga bisa menyelesaikan tanggung jawab menyelesaikan proyek jalan dan jembatan tersebut.