PAKPAK BHARAT, BENTENGTIMES.com– Bagi anda petani yang masih menggunakan murni tenaga manusia untuk merontokkan padi, boleh belajar ke Rasman Boangmanalu. Petani yang berasal dari Mborgang, Desa Boangmanalu, Kecamatan Salak, Kabupaten Pakpak Bharat, ini telah menemukan perontok padi manual.
Alat ini sederhana dan praktis. Sehingga dapat digunakan oleh siapa saja dan di mana saja.
Rasman Boangmanalu kepada BENTENG TIMES, menuturkan, ide membuat alat perontok padi manual ini bermula ketika melihat para petani di desanya masih mengandalkan seluruhnya tenaga manusia untuk merontokkan bulir dari tangkai padi. Sementara, desanya salahsatu sentra produksi padi.
“Di kampung kami ini rata-rata penghasilan petani itu dari padi. Ada padi darat dan sawah,” ujar Rasman, ketika ditemui di sela-sela merontokkan padi di hamparan sawah Dusun Mborgang, Sabtu (21/8/2021).
Baca: Solidaritas di Tengah Pandemi, Mereka Para Pemimpin Negara Rela Gaji Dipangkas
Baca: Dikelola Perusahaan Miliknya, RHS Panen Padi Hingga 11 Ton per Hektar
Rasman mengungkapkan, dengan alat perontok padi manual miliknya, maka dapat menghemat tenaga kerja. Tak hanya itu, jika untuk merontokkan hasil panen per satu hektare padi butuh 2 sampai 4 hari, dengan alat perontok miliknya dapat diselesaikan dalam tempo satu hari.
“Alat ini sudah diuji coba di sawah dan sudah terbukti, kerjanya cepat dan tepat. Petani sangat terbantu dengan adanya alat ini,” kata Rasman.
Halaman Selanjutnya..
Bahan Alat Perontok Padi, Simak Penjelasan Rasman
Bahan Alat Perontok Padi, Simak Penjelasan Rasman
Mengenai pengoperasian alat itu, Rasman menuturkan, tiga orang cukup.
Dijelaskan, alat perontok padi ini sangat simpel dan sederhana, terbuat dari satu lembar papan dan satu meter kayu bulat. Kemudian paku sekitar 1 kilogram.
Untuk pemutar, ia menggunakan besi baja berukuran kecil ditambah setengah meter triplek agar padi yang dirontokkan tidak berceceran.
Meski demikian, Rasman Boangmanalu masih berkeinginan mengembangkan alat perontok padi manual temuannya dan bisa dirasakan oleh para petani padi lainnya di desa-desa se-Kabupaten Pakpak Bharat.
Baca: Lacak Varian Delta, 10 Daerah Termasuk Sumut Diminta Gencar Lakukan 3T
Baca: Akhir Pekan di Batunadua, Walikota Sidimpuan Panen Perdana Bawang Merah
Dia bersedia alat perontok padi manual miliknya dikembangkan lagi jika pihak Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat, berkenan memfasilitasi.
“Ini ide brilian dan semestinya menjadi perhatian bagi dinas terkait untuk mengembangkannya, agar seluruh petani padi, terkhusus di Kabupaten Pakpak Bharat, dapat merasakan manfaatnya,” timpal salahseorang petani padi lainnya.