Solidaritas di Tengah Pandemi, Mereka Para Pemimpin Negara Rela Gaji Dipangkas
- BENTENGTIMES.com - Jumat, 20 Agu 2021 - 04:56 WIB
- dibaca 90 kali
MEDAN, BENTENGTIMES.com– Virus corona telah merenggut jutaan nyawa manusia dan meluluhlantakan perekonomian hingga ketidakpastian hidup. Baik pekerja maupun pelaku usaha dan jasa menjadi korban dampak dari serangan bertubi-tubi virus mematikan ini sejak awal 2020.
Gelapnya medan pertempuran menghadapi tingginya lonjakan virus dan kemerosotan ekonomi, mendorong sejumlah pemimpin negara di dunia menghadirkan seberkas cahaya dengan kerelaan memotong gaji dan atau penghasilan mereka.
Pemotongan atas pembayaran periodik para petinggi negara yang seringkali berjumlah fantastis itu menjadi harapan bagi penanganan pandemi yang merogoh kocek cukup besar.
Dikutip dari berbagai sumber luar negeri, pada Kamis (19/8/2021), berikut deretan pemimpin negara yang dipangkas gajinya sepanjang pandemi Covid-19.
Jacinda Ardern, Presiden Selandia Baru
Pemimpin wanita ini rela memotong 20 persen gajinya selama 6 bulan agar digunakan untuk solidaritas terhadap kalangan yang terdampak wabah virus corona.
Tak ayal, aksi Ardern ini diikuti para menteri di bawahnya yang turut memangkas gaji bulanannya untuk periode yang sama.
Di bulan April 2020, Ardern mengatakan bahwa politisi beserta jajaran pemerintah ‘yang dibayar paling tinggi’ penting untuk menunjukkan solidaritas dan kepemimpinan mereka terhadap para pekerja yang kehilangan mata pencaharian.
Sekadar diketahui, pendapatan gaji Ardern dipotong $47.104 atau setara Rp739,8 juta (Kurs Jisdor 15 April 2020: Rp15.707).
Baca: Di Tengah Masa Pandemi, Anggota DPR RI Ini Sumbang Gaji Setahun Untuk Bantu Warga Karo
Baca: PPKM di Simalungun: Pesta Kawin Oknum Dewan Lanjut, Hajatan Warga Bubar
Sementara, para menteri kabinetnya dipotong minimal NZD26.900 atau setara Rp250,7 juta (Kurs Exchange Rates: Rp9.323). Itu belum termasuk sejumlah pejabat lain yang menaikkan potongan gajinya.
Halaman Selanjutnya..