TEBINGTINGGI, BENTENGTIMES.com– Naomi Marpaung tak henti-hentinya menangis saat melihat tubuh kaku anak bungsunya Bagus Aditia Saragih dievakuasi dari aliran Sungai Padang Kota Tebing Tinggi, Senin (4/5/2021) siang sekitar pukul 14.30 WIB. Ibu muda berusia 36 tahun itu tak menduga jika anaknya Bagus telah tiada.
“Anakku…. kenapa bisa begini, anakkk…” tangis Naomi Marpaung, yang pada saat itu mengenakan jaket warna merah sembari memeluk anaknya yang lain.
Melihat Naomi histeris, para tetangga dan warga yang ikut menyaksikan proses evakuasi jenazah korban Bagus Aditia ikut terbawa suasana. Mereka ikut menangis merasakan duka mendalam Naomi yang telah kehilangan salahsatu buah hatinya.
Baca: 16 Hari Hilang Tanpa Kabar, Rangga Permana Ditemukan Hanyut di Sungai Padang
Baca: Titik Penyekatan Keluar Masuk Tebing Tinggi Saat Larangan Mudik
Seorang wanita muda di lokasi tampak menangis dan berusaha menenangkan Naomi agar mengikhlaskan kepergian Bagus Aditia.
“Sudah yah kak. Kita doakan semoga Bagus diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” kata wanita muda itu sesunggukan.
Informasi diperoleh, jenazah korban Bagus ditemukan Tim SAR bekerja sama dengan Tagana Kota Tebing Tinggi di areal dekat Bendungan Bajayu. Selanjutnya, jenazah bocah berusia 7 tahun itu dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk otopsi.
Untuk diketahui bahwa Bagus sebelumnya dilaporkan hanyut dan tenggalam saat asyik mandi bersama teman-temannya di Sungai Padang, Kota Tebing Tinggi, Senin (3/5/2021) sore.
Saat itu, Bagus tidak seorang diri. Korban mandi bersama lima orang temannya, yakni Nazril (8), Rafi (8), Nanda (7), Didi, dan Mustofa. Semua warga Kelurahan Tambangan Hulu, Kecamatan Padang Hilir.
Dalam insiden itu, tiga diantaranya sempat hanyut terbawa arus Sungai Padang. Melihat kejadian itu, Izal (17), seorang remaja setempat berusaha menolong. Upaya Izal berhasil menyelamatkan dua nyawa. Sementara, Bagus hanyut terbawa arus.
Baca: Geger! Jasad Wanita tanpa Busana Mengambang di Sungai Padang
Baca: Longsor di PLTA Batang Toru: Senin, Empat Jenazah Ditemukan, Total Sembilan Korban
Kejadian itu kemudian dilaporkan ke BPBD Kota Tebing Tinggi. Namun, BPBD Kota Tebing Tinggi mengurungkan melakukan pencarian karena hari sudah menjelang malam.
“Informasi kami terima sudah lewat pukul 18.00 WIB. Pencarian akan kami lakukan besok pagi. Kami dan Tim SAR akan turun ke lokasi,” kata Wahid Sitorus, Kepala BPBD Kota Tebing Tinggi, Senin malam.
Sementara, Tagana Tebing Tinggi di bawah komando Imam Ansyori Nasution melanjutkan pencarian. Namun hingga pukul 22.30 WIB, pencarian korban tidak membuahkan hasil.
Jenazah korban baru ditemukan setelah dilakukan pencarian selama kurang lebih 20 jam atau Selasa (4/5/2021) siang. Korban Bagus Aditia ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.
Ibunda korban, Naomi br Marpaung pada Senin malam, mengaku mengetahui anak bungsunya itu hanyut setelah mendengar informasi dari tetangga. Mendengar informasi itu, Naomi langsung berlari ke tepian sungai untuk memastikannya dan menanyakan hal itu kepada anaknya ketiga Rafi (8), yang turut mandi di sungai tersebut.
Istri dari Parlindungan Saragih ini mengatakan, saat Bagus hendak keluar rumah, korban permisi untuk pergi ke Warnet hendak bermain game. Ternyata, anak keempatnya pergi mandi ke sungai bersama teman-temannya.
“Saya baru sebulan lebih menyewa rumah di sini yang sebelumnya kami tinggal di Jalan Imam Bonjol. Dan, saya sudah sering mengingatkan agar anaknya tidak pergi ke sungai,” kata Naomi terbata-bata.
Baca: Banjir Tebing Tinggi Meluas, Ribuan Rumah Terendam
Baca: Jenazah Yasmani Halawa dan Sofyana Jaluhu, Korban Longsor Batang Toru Ditemukan
Dia tidak menduga musibah akan menimpa anaknya.
Kapolres Tebing Tinggi AKBP Agus Sugiyarso membenarkan jenazah Bagus telah ditemukan dan selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara untuk diotopsi.