TAPSEL, BENTENGTIMES.com– Bencana tanah longsor terjadi di areal proyek pembangunan pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), pada Kamis (29/4/2021). Dalam insiden itu, tiga orang dilaporkan meninggal dunia.
“Ketiganya ditemukan pagi sekira pukul 08.30 WIB,” ujar Ilham Suhardi, Kalaksa BPBD Tapanuli Selatan, melalui Kabid Kedaruratan/Logistik Hotmatua Rambe, Jumat (30/4/2021).
Dia mengatakan, ketiga korban yang belum diketahui identitasnya itu sudah dibawa ke RSUD Tapanuli Selatan di Sipirok untuk diautopsi.
“Dua orang jenis kelamin perempuan (satu dewasa, satunya lagi anak-anak) dan satunya lagi anak laki-laki,” ungkapnya.
Baca: Tragedi Pipa Gas Bocor Menewaskan Lima Orang di Madina, Begini Kronologinya..
Baca: 4 Hari Sebelum Tragedi Pipa Gas Bocor Madina, Tim Bupati ‘Diusir’ Perusahaan
Tim berkekuatan puluhan personel dari unsur TNI, Polri, BPBD, perusahaan, dan kecamatan terus berjibaku mencari keberadaan korban lainnya yang diduga berada di balik timbunan longsor di atas Sungai Batang Toru itu.
“Ada 16 unit alat berat untuk membantu evakuasi dan mencari korban dari balik reruntuhan tanah longsor akibat hujan yang terjadi pada sepanjang Kamis (29/4),” ujarnya.
Dikatakan, lokasi longsor masuk wilayah Kelurahan Wek 1, Kecamatan Batang Toru. Sesuai keterangan pihak PT Norht Sumatera Hydro Syno (NSHE), sebelumnya dua dari tiga pekerja Syno Hydro (tenaga asing dan lokal) turut menjadi korban, satu warga asing lainnya sempat menyelamatkan diri.
Baca: Sumur Bor PLTP Sarulla Meledak, Satu Karyawan Tewas, Begini Kronologinya
Baca: Kasmer Marpaung Ditemukan, Korban Hilang Longsor Tobasa 1 Orang Lagi
Untuk diketahui, sebanyak 12 orang karyawan dan masyarakat tertimbun bencana tanah longsor di daerah proyek PLTA Batang Toru pada Kamis (29/4) akibat hujan lebat.