KARO, BENTENGTIMES.com– Jembatan Laudah, Kecamatan Kabanjahe, Karo, kembali digenangi air, pada Kamis (29/4/2021), siang sekira pukul 14.45 WIB. Pemerintah diminta bertindak cepat, jangan sampai jatuh korban jiwa.
“(Mungkin) Penyebabnya drainase tidak sempurna, dan lubang pembuangan air ke sungai tidak ada, atau sudah tertutup. Sementara, air terus mengalir. Jembatan ini kan rendah,” kata Rita Kembaren, salah satu srikandi PLB, kepada BENTENG TIMES.
Rita Kembaren berharap ada solusi dari pemerintah, baik PU provinsi maupun pemerintah daerah agar membenahi sistem drainase sebelum ada jatuh korban jiwa.
Baca: Banjir Lahar Dingin di Karo Bawa Material Kayu dan Batu, Akses Jalan Sempat Lumpuh
Baca: Banjir Tebing Tinggi Meluas, Ribuan Rumah Terendam
Terhadap Bupati Karo Corry Sebayang, warga asli Berastagi ini berharap agar getol mencari solusi terhadap persoalan banjir di Jembatan Laudah.
“Jangan menunggu. Kalau solusinya ada di provinsi, tolong segera koordinasi ke provinsi. Kalau di pusat, ya jemput solusi itu ke pusat!” pinta Rita Kembaren.
“Sekarang, kita harus kreatif. Menunggu itu sama dengan menunda pembangunan,” ujar wanita yang dulu tinggal di Kejora, Kelurahan Gundaling I, Berastagi ini.
Begitu juga masyarakat dan pemerintah setempat harus lebih aktif dan agresif.
“Kalau bisa digotong-royongkan, ya digotongroyongkan. Dan, keluhan juga harus disampaikan. Kita tidak bisa menunggu. Ini rentan. Kita sangat kawatir, bisa juga menyebabkan banjir besar,” ujarnya.
Baca: Merliaty Simanjuntak, Wanita Pemberani dan Tangguh di Tengah Bencana Banjir Sumba Timur
Baca: Banjir Landa Medan, Sejumlah Kendaraan Terendam
Sementara, Aci Br Sembiring, salahseorang artis Karo mengaku teringat jika di lokasi itu pernah ada jatuh korban.
“Kita tak ingin ada lagi korban. Semoga cepat ditanggulangi, apalagi (kondisi) jalan turunan, sangat rentan,” ujarnya.
Pantauan BENTENG TIMES Kamis siang, sejumlah pengendara harus ekstra hati-hati saat melintas di Jembatan Laudah.