JAKARTA, BENTENGTIMES.com– Dokter spesialis penyakit dalam (gastroenterologi) dari RSCM-FKUI Prof Dr dr Ari Fahrial Syam mengingatkan kepada penderita penyakit asam lambung yang berpuasa agar memilih makanan yang ramah untuk lambung, misalnya rebusan sayur atau makanan manis rendah lemak.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI) itu mengimbau untuk menghindari konsumsi makanan yang terasa asam, pedas, berlemak tinggi terutama pada saat sahur.
“Kurangi konsumsi makanan yang dapat memicu meningkatnya asam lambung, karena lemak tinggi yang terdapat pada makanan bersantan, susu, jeroan, makanan yang digoreng, serta daging, dapat memperberat cara kerja lambung sehingga puasa menjadi tidak nyaman,” ujar Ari, Jumat (16/4/2021).
Baca: Berastagi Coffee Terus Mengenalkan Kualitas Kopi Karo
Baca: Pesan Cerdas Pensiunan TNI AD, Jangan Karena Ada JKN-KIS Lalai Jaga Kesehatan
Dijelaskan, makanan berjenis ‘clean food‘ seperti sayur yang direbus atau protein rendah lemak yang dikukus atau dibakar, serta makanan tanpa rasa pedas dan asam bisa menjadi pilihan sebagai menu sahur. Pasalnya, makanan yang berlemak, pedas serta asam hanya akan memperburuk kondisi lambung.
“Konsumsi makanan tinggi lemak saat sahur dapat membebani lambung. Nantinya, jam 8 pagi perut mulai terasa tidak nyaman. Istilahnya, begah. Jadi malah mengganggu ibadah puasa,” kata Ari.
“Kemudian saat berbuka, baru bisa konsumsi makanan berlemak seperti kolak, gulai atau rendang, tapi yang mindful ya. Jangan berlebihan! Kalau mau konsumsi susu, sebaiknya susu rendah lemak saja supaya aman,” tambah Ari.
Selain itu, kurangi konsumsi daging berlebihan pada bulan Ramadhan. Pasalnya, konsumsi daging berlebihan dapat meningkatkan kadar lemak di lambung, sehingga proses pengosongan lambung menjadi terhambat.
“Inilah yang menyebabkan perut terasa tidak nyaman seperti begah. Intinya, pengendalian diri. Ibadah puasa Ramadhan tidak hanya mengajarkan kita untuk lebih rajin beribadah, namun juga pengendalian diri. Ini bisa jadi obat mujarab bagi si penderita asam lambung,” terang Ari.
Dia menambahkan, makanan ringan atau jenis minuman manis rendah lemak bisa jadi pilihan menu berbuka.
“Setelah itu bisa sholat maghrib dulu, selesai sholat baru makan berat. Tujuannya ini supaya lambung tidak kaget, makan beri makanan secara bertahap, tapi tetap tidak berlebihan,” pesan Ari.
“Kesimpulannya, janganlah takut untuk berpuasa bagi para penderita penyakit GERD atau asam lambung. Kalau merasa lambung tidak nyaman, sehari sebelum puasa dan sebelum sahur, bisa minum obat terlebih dahulu,” imbau Ari.
Baca: Khatib Ini Empat Kali Jalani Operasi, Semua Pakai BPJS Kesehatan
Baca: RHS Berbagi Tips Sukses dengan Pengusaha Kopi di Saribudolok
Dikatakan Ari, rasa tidak nyaman itu biasanya hanya terjadi tujuh hingga sepuluh hari di awal puasa. Namun kemudian kondisi tubuh akan beradaptasi dan mulai nyaman menjalani puasa tanpa memerlukan bantuan obat.