KARO, BENTENGTIMES.com– Rasa toleransi diperlihatkan Barisan Ansor (Banser) Kabupaten Karo. Bersama TNI Polri, Barisan Pemuda Nahdlatul Ulama (NU) ini turutserta mengamankan gereja saat Perayaan Paskah, Jumat (2/4/2021).
Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Rg Berastagi Kota, salahsatu gereja yang mereka jaga.
Amatan BENTENG TIMES, Perayaan Jumat Agung di GBKP Rg Berastagi Kota berlangsung khidmat. Sepanjang ibadah, jemaat tampak kusyuk.
Bahkan diantara mereka tidak sedikit yang sampai menitikkan air mata. Kebetulan di saat yang sama salahseorang penatua GBKP Berastagi Kota (bahasa Karo: Pertua) Riandy Sinuhaji meninggal dunia. Riandy dikenal sebagai sosok yang berkepribadian baik dan banyak memunculkan ide-ide.
Pengkhotbah Pendeta Neltianna br Sembiring STh dalam khotbahnya, mengambil ayat alkitab Lukas 23: 44-48, dengan thema ‘Kuendesken Tendiku‘, semua ini untuk lebih mendalami terkait memperingati Kematian Tuhan Yesus di kayu salib.
Ibadah Paskah juga dirangkai dengan Perjamuan Kudus.
Baca: Pencipta Lagu Rohani ‘Hidup Ini Adalah Kesempatan’ Telah Berpulang
Baca: Doa Umat Katolik dari Desa Sirumbia di Minggu Palma untuk Saudara Korban Bom Makassar
Salahseorang jemaat Doris Mela br Panggabean menuturkan, ibadah peringatan Jumat Agung tahun ini diselenggarakan dua kali pada Jumat. Ibadah pertama, pukul 07.00 WIB, kedua pukul 09.00 WIB.
“Kita harus jaga jarak, memakai masker, dan mengisi daftar hadir. Semua harus dilakukan dengan protokol kesehatan,” kata Doris Mela, kepada BENTENG TIMES.
Ditanya apakah tidak ada rasa was-was mengikuti ibadah pasca teror bom rumah ibadah di Makassar, Doris Mela mengatakan bahwa semua kehendak Tuhan. Menurut dia, agar berserah sepenuhnya kepada Tuhan, tidak ada yang perlu dicemaskan.
“Yang terpenting, kita sungguh-sungguh dan berdoa,” ujarnya.
Baca: Pertua dan Diaken GBKP, Harus Rendah Hati, Berani Nyatakan Kebenaran
Baca: Spontanitas Pendeta Neltiana Bersama Marturia GBKP Berastagi Kota di Hari Paskah
Dia juga sangat merasakan kebersamaan lintas agama di Kabupaten Karo. Cermin kebersamaan itu terlihat dari partisipasi ormas Muslim dari Banser Ansor NU turut serta melakukan pengamanan di gereja-gereja.
Sekadar tahu bahwa Jumat Agung merupakan hari sakral memperingati Hari Kematian dan Kebangkitan Yesus Kristus. Dan, di GBKP dikenal dengan sebutan ‘Jumat Simbelin’.