MEDAN, BENTENGTIMES.com– Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah 1 Medan mencatat dalam tiga bulan terakhir terjadi 39 kejadian gempa bumi di daerah Kabupaten Samosir.
“Kejadian gempa bumi di Kabupaten Samosir memiliki variasi maginitudo bervariasi antara 1.6 hingga 3.9,” sebut Sri Wahyuni, Sub Kordinator Pelayanan Jasa BBMKG Wilayah 1 Medan, Senin (5/4/2021).
Chichi Nurhafiza, Staf Analisis Pusat Gempa Bumi Regional I menambahkan, distribusi gempa bumi yang terjadi sangat banyak, tetapi belum ada gempa bumi utamanya (mainshock) dengan magnitudo yang signifikan.
Dijelaskan, gempa bumi yang terjadi umumnya dibagi menjadi dua tipe, yaitu gempa bumi dengan kedalaman menengah yang diakibatkan subduksi dan gempa bumi dengan kedalaman dangkal yang berasosiasi dengan sesar lokal yang disebabkan intrusi fluida ke zona seismogenik aktifitas sesar lokal.
Baca: Gunung Sinabung Erupsi Lagi, Semburkan Abu Vulkanik 2.000 Meter
Baca: Gempa Bumi Guncang Toba Samosir, Berikut Penjelasan Resmi BMKG
Kejadian gempa bumi Samosir periode Januari hingga awal April 2021 masih memerlukan kajian lebih lanjut karena sebaran distribusi gempa bumi terbanyak di daerah Kabupaten Samosir terjadi di daerah Kecamatan Palipi, Nainggolan, dan Onan Runggu.
“Selain itu, diperlukan survei lanjutan untuk mengetahui detail kondisi tektonik di Kabupaten Samosir,” ujarnya.
Baca: Kisah Tele Sihotang, ABK KM Mikhel, Terombang Ambing di Laut Tanpa Makan dan Minum
Baca: Waspadai Angin Kencang di Kepulauan Nias dan Pantai Barat Sumatera Utara
Terkait seringnya terjadi getaran di Samosir, peneliti muda BBMKG wilayah I Medan Marzuki Sinambela mengatakan, BBMKG Wilayah I mengimbau masyarakat tidak perlu panik berlebihan dengan adanya kejadian tersebut.
“Untuk mendapatkan informasi yang benar, masyarakat dipersilakan untuk menghubungi BMKG Medan,” pungkasnya.