Sedih, Setiap Hari Memulung di Kabanjahe Sambil Gendong Anak Balita
- BENTENGTIMES.com - Senin, 15 Feb 2021 - 05:36 WIB
- dibaca 5.984 kali
Itu sebabnya, dia tidak pernah merasa lelah. Kadang-kadang, ia bisa tiga kali bolak-balik ke Pajak (pusat pasar kabanjahe). Bahkan dia juga sering mencari barang-barang bekas sampai ke Desa Ketaren.
“Mau bagaimana lagi, yang penting itu sehat. Ya mudah-mudahan, kebutuhan hidup anak-anak yang dititipkan Tuhan pada saya kupenuhi,” katanya.
Sadar jika temannya berbincang adalah wartawan BENTENG TIMES, Ian kemudian mengungkapkan keluh kesah sulitnya mengurus kartu keluarga (KK) dan kartu tanda penduduk (KTP). Salahsatu kendala yang ia hadapi adalah sulitnya mendapatkan surat pindah dari tempat asal.
Sebelum menetap di kawasan DKR Simpang Enam, Ian mengaku tinggal di Desa Kuta Rayat, Kecamatan Naman Teran. Di sana, dia kurang lebih 10 tahun.
“Waktu di Kuta Rayat, saya sebenarnya sudah punya KTP, tapi belum elektrik,” ujarnya.
Selain wartawan BENTENG TIMES, Erna Karo Sekali ikut prihatin melihat kondisi Ian. Ketua Bidang Peranan Perempuan MPC Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Karo, ini pun memberikan sekedar jajan, juga membeli susu dan makanan ringan untuk Phitaloka.
Baca: Salut! IPK Karo Peduli Covid-19 Buka Layanan Amal
Baca: Penyimpanan Arsip Jauh di Bawah Standar, Karo Butuh Pimpinan Daerah Komit
Dia berharap Pemkab Karo hadir terhadap orang-orang seperti Ian, masyarakat marginal yang kesulitan mendapatkan kartu identitas.
“Kartu identitas itu penting sekali, terutama untuk masa depan anak-anaknya. Kita berharap Pemkab Karo, mendengar kisah Ian dan memberikan kemudahan pelayanan administrasi padanya,” pungkas Erna.