Ulang Tahun Megawati, PDIP Sumut Kembali Gelar Penanaman Pohon Serentak
- BENTENGTIMES.com - Sabtu, 23 Jan 2021 - 22:57 WIB
- dibaca 28 kali
LANGKAT, BENTENGTIMES.com– Rangkaian pagelaran HUT ke -48 PDIP yang jatuh pada 10 Januari kemarin terus bergulir. Kali ini, perayaan tersebut juga bertepatan dengan hari kelahiran Ketua Umum PDIP, Megawati Sukarnoputri.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sumut Djarot Saiful Hidayat menjelaskan, hari istimewa yang jatuh pada hari ini dirayakan dengan penanaman pohon kembali secara serentak seluruh Indonesia.
“Untuk Provinsi Sumut akan ditanam sebanyak 74 ribu bibit pohon, yang disediakan seluruh unsur partai beserta simpatisan, relawan dan masyarakat, ” ujar Djarot, Sabtu (23/1/2021).
Hal tersebut disampaikan Djarot saat melakukan penanaman pohon di bantaran Sungai Sei Wampu, Desa Stungkit, Langkat.
“Penanaman tersebut melibatkan seluruh elemen partai, mulai dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC), Pimpinan Anak Cabang (PAC) hingga anak ranting serentak di 33 kabupaten dan kota,” jelasnya.
Menurutnya, penanaman tersebut sekaligus kado kepada Ibu Ketua Umum. Ia menjelaskan, kegiatan serupa dilakukan seluruh elemen partai mulai dari provinsi hingga desa, pada seantero Indonesia.
Djarot mengatakan seluruh rangkaian acara tetap memakai standar protokol kesehatan dan memakai batas maksimal peserta.
Dikatakan, perayaan tersebut juga termasuk dalam rangkaian pagelaran HUT PDIP yang digelar mulai 10 Januari hingga 31 Mei mendatang.
Sebelumnya, lanjut Djarot, PDIP dalam skala nasional telah mencetak berbagai rekor MURI tatkala merayakan hari jadinya, dua minggu lalu.
“PDIP meraih rekor MURI dalam tiga kategori pembagian tumpeng terbanyak, prosesi HUT dengan peserta daring terbanyak dan juga penanaman pohon terbanyak,” tambahnya.
Baca: HUT ke-48 PDIP Sumut Dirangkai Doa dan Hening Cipta Atas Musibah Sriwijaya Air
Baca: PDIP Sumut Adakan Upacara HUT Proklamasi Dengan Semarak Pakaian Adat
Djarot mengemukakan, bencana yang terjadi akhir-akhir ini di sebagian wilayah Indonesia, seperti banjir bandang dan tanah longsor, disinyalir disebabkan oleh air.
“Air merupakan sumber kehidupan, namun bila kita abai terhadap lingkungan, maka dapat menjadi sumber bencana,” tambahnya.