KARO, BENTENGTIMES.com– Iswayana br Purba (38) tampak ramah menyambut kedatangan BENTENG TIMES, ketika ditemui di kediamannya di Berastagi, pada Senin (16/10/2020) lalu. Ibu dari dua orang anak ini bahkan sangat antusias tatkala menuturkan pengalamannya memanfaatkan program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Dia mengungkapkan, pertama kali mendaftar BPJS (JKN-KIS) pada tahun 2017. Semula, karena ikut-ikutan tetangga saja. Ternyata, dua bulan kemudian anaknya sakit, terkena DBD dan diopname di rumah sakit Amanda.
“Wah, waktu itu bersyukur sekali sudah jadi peserta BPJS (KIS). Semua ditanggung, jadi tidak keluar biaya apapun. Kalau tidak pasti sudah pusing saya mikirin biayanya. Setelah itu, belum pernah pakai KIS lagi, keluarga alhamdulillah sehat-sehat,” tutur ibu rumah tangga ini.
Meski baru sekali menggunakan KIS, Iswayana mengaku selalu rutin membayar iuran. Baginya, tidak ada perbuatan baik yang sia-sia.
“Mungkin hari ini kita yang membantu orang lain, tapi bisa jadi besok kita yang membutuhkan bantuan orang lain,” ujar wanita kelahiran Kota Berastagi ini.
Sehingga, dia tidak pernah merasa berat membayar iuran, meski tidak ada keluarga yang sakit.
Baca: Bersyukur Ada JKN KIS, Kalau Sakit, Cukup Bawa Kartu, Langsung Dilayani
Baca: Sempat Merasa Tak Butuh, Kini Gencar Ajak Masyarakat Daftar JKN KIS
Malahan ini, sambung Iswayana bisa jadi sedekah buat orang lain. Makanya, dia setiap bulan selalu menyimpan sebagian rezeki dari suami untuk bayar iuran BPJS (KIS).
Selama lebih kurang 6 tahun berjalan, program JKN-KIS telah melewati berbagai perubahan. Tak heran terkadang terdapat masyarakat yang belum puas dengan pelayanan program ini.
Namun, Iswayana memahami betul bahwa itu semua adalah proses agar program ini semakin baik lagi ke depannya.
Baca: Lasmaria br Sitanggang, Janda Pengidap Lever yang Tertolong Berkat JKN KIS
Baca: Berkali-kali Dibantu, Pemandu Wisata Ini Berharap Program JKN-KIS Jalan Terus
Menurutnya, program JKN-KIS sudah memberikan banyak sekali manfaat kepada penduduk indonesia. Ia mengaku sudah melihat sendiri saudaranya, tetangga yang sakit, semuanya pakai BPJS (KIS).
“Ini kan bukti nyata bahwa memang kita sangat membutuhkan program ini. Kalau memang ada keluhan saya rasa wajar, namanya juga program ini untuk seluruh penduduk Indonesia. Semoga ini menjadi motivasi agar semuanya menjadi lebih baik lagi,” tutup Iswayana mengakhiri perbincangan.