KARO, BENTENGTIMES.com– Meski fisik tidak sekuat dahulu, penglihatan tidak setajam dahulu, berjalan pun tidak segesit dahulu, namun semangat Rosmanani br Surbakti (62) tidak pernah berkurang. Di usianya yang sudah memasuki masa senja, Rosmanani tetap bekerja sebagai peladang sayur untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari.
Saat ini, dia tinggal seorang diri. Namun, terkadang anak cucunya datang juga ke rumah.
“Ya nggak apa-apa, saya orangnya dari dulu sudah mandiri,” ujar Rosmanani, saat dikunjungi BENTENG TIMES, di kediamannya di kota Kabanjahe, Jumat (27/11/2020).
Dari muda, dia mengaku sudah suka bekerja dan nggak bisa diam saja. Justru dengan bekerja enak, pergi pagi pulang sore tidak terasa waktunya karena jumpa teman di ladang.
“Kalau capek ya pastilah apalagi sudah setua ini, jatuh sakit juga pernah. Tapi selama ini selalu pakai BPJS (JKN-KIS), selama berobat saya belum pernah keluar uang. Jadi, kartu ini (KIS) selalu saya bawa buat jaga-jaga,” ucap Rosmanani.
Baca: Lasmaria br Sitanggang, Janda Pengidap Lever yang Tertolong Berkat JKN KIS
Pengalaman nenek dari 8 orang cucu ini dalam memanfaatkan program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah berjalan sejak tahun 2018. Sejak terdaftar sebagai peserta JKN-KIS segmen Pekerja bukan Penerima Upah (PBPU), Rosmanani sudah dua kali dirawat inap karena penyakit komplikasi.
“Saya masuk rumah sakit pertama kali itu tahun 2018 karena hipertensi. Waktu itu pulang dari ladang tiba-tiba dada sesak, kepala rasanya pusing sekali. Setelah dibawa ke rumah sakit, akhirnya dokter bilang saya harus dirawat. Lebih kurang tiga hari lah saya di sana (rumah sakit),” ujarnya.
Yang kedua kali kata Rosmanani, pada tahun 2019 lalu. Ia dirawat karena penyakit DM.
Menurutnya, berobat dengan BPJS (JKN-KIS) pelayanannya sangat bagus. Kamarnya juga nyaman. Dokternya juga rutin masuk untuk kontrol. Dan, yang paling penting itu semua dia dapatkan dengan tidak membayar sepeser pun.
“Ini sangat membantu apalagi orang-orang seperti saya yang ekonominya cukup untuk kebutuhan hari-hari saja,” tutur Rosmanani.
Baca: Sempat Merasa Tak Butuh, Kini Gencar Ajak Masyarakat Daftar JKN KIS
Sebelum mengakhiri perbincangan, wanita kelahiran Kota Kutacane ini pun menyampaikan harapannya agar program JKN-KIS senantiasa berjalan membantu masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal tanpa harus membayar mahal.