SIANTAR, BENTENGTIMES.com– Sampai ini belum diketahui pasti penyebab kematian bayi malang yang ditemukan tidak bernyawa di Taman Bunga Kota Pematang Siantar tersebut. Polisi masih melakukan penyelidikan.
Namun, dari hasil autopsi menyebutkan jika bayi berjenis kelamin perempuan itu ternyata lahir dalam keadaan hidup. Namun, tidak ada tanda-tanda perawatan maupun kasih sayang terhadap bayi malang itu.
Hal itu terungkap setelah Dokter Forensik melakukan autopsi terhadap bayi tersebut, Senin (12/10/2020). Masih berdasarkan hasil autopsi, bayi berjenis kelamin perempuan tersebut beratnya 2.400 gram dengan panjang 59 centimeter.
“Tali pusat dan ari-ari masih menyambung,” kata Dokter Forensik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Djasamen Saragih Kota Siantar dr Reinhard Hutahaean, kepada BENTENG SIANTAR (BENTENG TIMES GRUP), Senin sore.
Dia melanjutkan, bayi tersebut cukup umur dalam kandungan, yakni 9 bulan.
“Lahir hidup,” kata Reinhard.
Baca: Ya Ampun! Mayat Bayi dalam Balutan Plastik Kresek Dibuang di Taman Bunga Siantar
Tetapi, masih kata Reinhard, tidak ada tanda-tanda perawatan maupun kasih sayang terhadap bayi tersebut.
Ketika ditanya berapa lama bayi itu hidup setelah dilahirkan, Reinhard tidak bisa memastikannya.
“Tapi kecenderungan tidak sampai 1 jam. Bahkan, mungkin paling sekitar 5 sampai 15 menit. Yang jelas, tidak terlalu tampak tanda-tanda adanya nafas kuat dan lama,” papar Reinhard.
Reinhard mengungkapkan, penyebab kematian bayi itu yakni adanya kekerasan di lehernya.
“Kalau kecacatan hebat tidak ditemukan,” terangnya.
Baca: Bersyukur Ada JKN-KIS, Puji Tuhan Istri dan Bayinya Sehat-sehat Semua
Reinhard menambahkan, unsur KUHPidana Pasal 341, 342, 343, yang dalam bahasa medis disebut sebagai Pembunuhan Anak Sendiri (PAS) cenderung terpenuhi dalam kasus tersebut.
Sebelumnya, sesosok bayi perempuan ditemukan di kawasan Taman Bunga Siantar, Minggu (11/10/2020) sore. Saat ditemukan, bayi yang terbungkus plastik kresek hitam dan dilapisi kertas koran itu sudah tak bernyawa.