KARO, BENTENGTIMES.com– Aurelia Valeriana br Peranginangin (9) terlihat malu-malu ketika ditemui BENTENG TIMES, pada Kamis (18/6/2020), di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Mina Kabanjahe. Gadis kecil ini sudah tiga hari dirawat akibat penyakit DBD yang dideritanya sejak beberapa hari lalu.
Aurel, demikian ia biasa disapa, merasakan gejala-gejala DBD ketika pulang bermain bersama teman temannya beberapa waktu lalu. Gadis yang duduk di bangku sekolah kelas 3 SD (Sekolah Dasar) ini, mengeluh nyeri di seluruh badannya.
Ketika diperiksa sang ibu ternyata badan Aurel sangat panas. Mengira demam biasa, maka dia hanya diberi minum obat demam yang dijual warung.
Namun, panasnya yang tak kunjung turun serta rasa nyeri yang semakin berat dirasakan Aurel membuat ibunya khawatir sehingga membawa putri bungsunya itu berobat ke rumah sakit. Dan, benar saja setelah dicek darah, dokter mengatakan Aurel terkena demam berdarah.
“Panik sudah pasti lah. Apalagi waktu itu bapaknya sedang berada di luar kota. Jadi, saya harus mengurus sendiri semuanya,” ujar sang ibu, Jenni Persadanta br Kaban (33) saat menemani anaknya yang sedang dirawat itu.
Baca: Dukung JKN-KIS dengan Pola Hidup Sehat
Namun di tengah kepanikannya itu, Jenni, demikian biasa ia disapa merasa sangat bersyukur dengan adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Terdaftar sebagai peserta JKN-KIS segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI), Jenni mengaku keluarganya telah berkali-kali dibantu oleh program ini.
“Untung ada kartu ini (KIS, red). Beban saya benar-benar terangkat. Ngga pusing mikirin biaya lagi. Administrasinya juga lancar, nggak ribet. Tinggal bilang pakai BPJS, ya sudah langsung ditangani. Ini sudah yang ke sekian kalinya kami dibantu. Benar-benar bermanfaat,” ucap ibu anak satu ini.
Baca: Bersyukur Saat Biaya Hidup Meningkat, Ada JKN-KIS
Selain meringankan dari segi biaya, Jenni juga menambahkan bahwa pelayanan yang didapatkan di fasilitas kesehatan juga sangat memuaskan. Dia dan keluarganya belum pernah merasa kecewa selama menggunakan KIS, justru dirinya kagum dengan petugas rumah sakit, mulai dari perawat sampai dokter, semuanya bekerja setulus hati tanpa membedakan.