KARO, BENTENGTIMES.com– Sri br Pinem (22), gadis yang sedang duduk di bangku kuliah jurusan kebidanan ini memiliki kisah manis bersama program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Sri – – demikian ia disapa harus menjalani operasi akibat terdapat benjolan di payudara sebelah kirinya.
“Tumor jinak. Benjolannya memang tidak besar. Tapi, kalau dibiarkan akan semakin besar kata dokter,” ujar Sri, memulai ceritanya kepada BENTENG TIMES, pada Jumat (19/6/2020), di kediamannya di Kabanjahe.
Sri merasakan ada kelainan pada payudaranya ketika ia sedang mandi. Dia pun bercerita kepada ibunya.
Oleh sang ibu, Sri pun dibawa ke klinik langganan mereka untuk diperiksa. Dokter di klinik mengatakan, ada benjolan di payudaranya. Namun belum dapat dipastikan apakah berbahaya atau tidak. Dokter pun menyarankan Sri untuk memeriksakan lebih lanjut ke rumah sakit.
Mengikuti anjuran dokter di klinik, Sri dan ibunya berangkat ke Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi, untuk melakukan pemeriksaan. Setelah dilakukan USG, dokter pun mendiagnosis Sri mengidap fibroadenoma, yaitu tumor jinak non – kanker.
Benjolan ini cenderung memerlukan waktu lama untuk bertambah besar. Namun, bukan tidak mungkin ukurannya menjadi sangat besar. Itulah mengapa dokter menyarankan Sri untuk melakukan operasi.
Bukan hanya khawatir karena ini operasi pertama kali bagi Sri, namun keluarga juga khawatir masalah biaya yang pasti tidaklah murah. Dokter pun mengerti dan menyarankan agar Sri menggunakan KIS miliknya.
Baca: Sempat Merasa Tak Butuh, Kini Gencar Ajak Masyarakat Daftar JKN KIS
Operasi pun dilaksanakan pada bulan Februari lalu. Semuanya berjalan lancar dan kini benjolan di payudara Sri sudah hilang.
Sempat ragu pasti akan ada biaya tambahan, Sri dan keluarga terharu ketika mereka keluar rumah sakit tanpa membayar biaya apapun.
“Sempat waktu itu mikirnya, walaupun udah pakai KIS pasti bakal ada biaya ini itu. Eh.. ternyata salah besar, kami pulang tanpa bayar satu rupiah pun. Benar-benar KIS ini besar sekali manfaatnya,” ucap Sri, yang baru pertama kali menggunakan KIS itu.
Baca: Asam Uratnya Sembuh, Mayam Bersyukur Ada JKN-KIS
Sri yang terdaftar sebagai peserta JKN-KIS segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) sejak 2017 lalu ini akhirnya merasakan besarnya manfaat jaminan kesehatan nasional ini. Di akhir wawancara, dia pun berjanji untuk selalu rutin membayar iuran sebagai bentuk komitmennya mendukung Program JKN-KIS.