KARO, BENTENGTIMES.com– Warga Desa Lau Peranggunen, Kecamatan Laubaleng, Kabupaten Karo, geger penemuan mayat di tepi jalan lintas Kabanjahe-Kutacane, Minggu (28/6/2020) pagi sekira pukul 07.00 WIB. Kondisi jenazah korban sangat memprihatinkan. Namun, identitas mayat pria tersebut belum diketahui sampai saat ini.
Sementara, dari hasil olah TKP (tempat kejadian perkara, red) kepolisian setempat sama sekali tidak menemukan identitas pada diri korban. Yang ditemukan hanya uang pecahan Rp5 ribu sebanyak 2 lembar.
Dari perkiraan petugas, korban ditaksir berusia sekitar 40-an tahun.
Kemudian, ciri-ciri lain, korban saat pertama kali ditemukan mengenakan sendal jepit merk Dulux warna merah, dan 1 buah topi warna hitam.
Kanit Intelkam Polsek Mardingding Aiptu Adnan Tamba menuturkan, saat ditemukan pertama kali, posisi tubuh korban berada persis di tepi jalan lintas Kabanjahe-Kutacane. Bagian kaki berada di beram, sementara bagian kepala dan dada korban berada di bahu jalan.
Sejauh ini belum diketahui apa penyebab kematian korban. Sementara, polisi masih melakukan penyelidikan.
“Saksi mata, tidak ada. Tanda-tanda kekerasan, juga tidak ada. Kita masih selidiki apa penyebab kematian korban,” ujar Adnan.
Baca: Mayat Bayi Perempuan Mengapung di Sungai Lau Bengap, Tali Pusar Masih Utuh
Adnan berharap kerja sama semua pihak dalam upaya mengungkap identitas korban.
“Kalau ada yang mengenal, supaya menghubungi nomor 0821 6523 8970,” pinta Adnan.
Kepala UPTD Puskesmas Laubaleng dr Arjuna Ginting menyampaikan, dari hasil pemeriksaan tidak luka pada tubuh korban, juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan.
“Yang kita lihat ada air liur keluar dari mulut korban,” ujar Arjuna.
Baca: Mayat Pria Berkaos Putih Hitam Terapung di Aliran Sungai Ular
Sekadar diketahui, penemuan mayat tidak dikenal itu pertama kali dilaporkan Kepala Desa Lau Peranggunen Salmon Tarigan. Atas laporan itu, petugas dari Polsek Mardingding turun ke lokasi dan melakukan evakuasi.
Menurut Salmon, pria tersebut telah terlihat berjalan kaki di seputaran jalan nasional di Desa Lau Peranggunen sejak Kamis 25 Juni 2020.
“Dari penampilan dan cara berbicaranya, kita menduga pria tidak dikenal itu (maaf) tidak waras,” pungkasnya.