BERASTAGI, BENTENGTIMES.com– Masyarakat Karo saat ini kesulitan mendapatkan alat-alat pencegahan virus corona atau COVID-19, mulai dari hand sanitizer, masker, baju perlindungan khusus hingga disinfektan. Mereka menilai kinerja pemerintah daerah (pemda) sangat mengecewakan.
“Kami sudah mencari alat-alat pencegahan virus corona di apotik-apotik, begitu juga di minimarket, juga tidak ada,” keluh Doris Mela br Panggabean, salahseorang warga Gang Serasi, Kelurahan Gundaling II, Kecamatan Berastagi, Karo, kepada BENTENG TIMES, Minggu (22/3/2020) malam.
Menurut Doris Mela, warganet di Tanah Karo saat ini resah di tengah banyaknya isu tentang penyebaran virus corona yang berseliweran di media sosial (medsos) seperti facebook dan lain sebagainya. Sementara, pemerintah daerah dinilai lamban dalam merespon keresahan publik.
“Kami berharap ada solusi dari pemda, agar masyarakat bisa mendapatkan masker ataupun hand sanitizer,” kata Doris Mela.
Aziz Bangun, Ketua IPK Ranting Sempa Jaya, Kecamatan Berastagi juga mengungkapkan rasa ketidakpuasan melihat lambannya respon Pemkab Karo atas keresahan masyarakat. Menurutnya, Pemkab Karo melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Karo dapat bertindak cepat dan turun ke lapangan agar masyarakat tidak resah terhadap ancaman virus corona.
Baca: Cegah Corona, Pemkab Karo Siapkan 3.500 Liter Bahan Baku Disinfektan
Menurut Aziz, rata-rata masyarakat belum paham apa dampak virus corona dan bagaimana cara pencegahannya. Ia mengatakan, dengan hanya menyampaikan imbauan agar tetap tinggal di rumah menurutnya bukan solusi. Seharusnya pemerintah juga harus memberikan solusi terhadap masyarakat yang kehilangan penghasilan karena tidak bisa melakukan aktivitas di luar rumah.
Baca: Alumni Permakan Unpad Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Pasar Kabanjahe
Di tempat terpisah, Anggota DPRD Karo Edi Ulina Ginting berharap agar pemerintah memperhatikan masyarakat kecil yang sulit mendapatkan masker. Meski demikian, politisi Partai Perindo ini juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan mengimbau masyarakat agar menghindari keramaian dan kontak fisik dengan orang lain.