Ramai Pengguna Jalan, Saatnya Terminal Berastagi Miliki JPO
- BENTENGTIMES.com - Kamis, 23 Jan 2020 - 13:38 WIB
- dibaca 132 kali
KARO, BENTENGTIMES.com– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo diminta membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) di kawasan terminal dan pusat perbelanjaan Berastagi. Permintaan itu bukan tak beralasan. Sebab, arus lalu lintas di kawasan tersebut cukup padat.
Amatan BENTENG TIMES, setiap harinya, masyarakat, mulai dari pedagang, pembeli, pelajar dan masyarakat lainnya terlihat lalu lalang di kawasan itu. Tak hanya itu, volume kendaraan juga cukup padat. Tak jarang, keramaian tersebut menyebabkan kemacetan.
Salah seorang warga Arihta Tarigan berpendapat, dengan adanya jembatan itu, tentu dapat mengurai kemacetan.
“Jembatan juga bisa memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan,” ujar Arihta, warga Kelurahan Gundaling 2, Berastagi ini, Selasa (21/01/2020).
Sementara itu, Pengurus Persatuan Warga Berastagi Sekitarnya (PWBS) Eris Renaldi Sinuhaji menjelaskan, ada dua opsi yang bisa diterapkan Pemkab Karo di kawasan tersebut. Pertama, jembatan penyeberangan orang memang cukup baik karena akan memberi rasa aman bagi warga yang hendak menyeberang.
Baca: Karnaval dan Paduan Suara Meriahkan Natal di Berastagi Kota
Namun, anggaran untuk pembangunannya terbilang mahal. Dan, jembatan perlu penerangan di malam hari serta biaya perawatannya. Kedua, Pemkab Karo bisa membangun pelican crossing, tempat penyeberangan orang mirip mirip zebra cross. Pelican crossing itu dilengkapi beberapa fasilitas seperti lampu lalu lintas, tombol difabel bagi penyandang disabilitas, dan pengeras suara.
“Artinya, jika seseorang mau menyeberang, harus menekan tombol dan menunggu sampai lampu pejalan kaki hidup. Lalu baru menyeberang. Anggarannya pun tidak semahal pembangunan jembatan. Tapi kelemahannya, masyarakat maupun pengendara harus memiliki kesadaran untuk menaati,” ucap Eris.
Baca: Aksi Penanaman Seribu Bunga di Berastagi, Menjaga Kota Agar Tetap Indah
Kepala Sekolah Dasar (SD) Letjen Jamin Ginting Berastagi Amri Sebayang, setuju jika jembatan itu dibangun. Amri tak menyangkal jika volume kendaraan dan penyeberang jalan cukup padat di kawasan tersebut.
“Kemacetan pun sudah bisa diminimalisir jika jembatan dibangun,” ucapnya.