MANCHESTER, BENTENGTIMES.com– Pengadilan di Manchester, Inggris telah menjatuhkan vonis terhadap seorang pria Warga Negara Indonesia (WNI) Reynhard Sinaga (36), dengan hukuman penjara seumur hidup. Reynhard terjerat 159 kasus pemerkosaan dan kejahatan seksual terhadap 48 korban yang seluruhnya pria di Manchester.
Dari 159 kasus tersebut, terdapat 136 pemerkosaan yang direkam, di mana sejumlah korban diperkosa berkali-kali selama 2,5 tahun. Hingga sidang vonis, polisi belum mengidentifikasi 70 korban lainnya.
Berikut fakta-fakta kasus pemerkosaan yang dilakukan Reynhard Sinaga di Manchester:
Kasus Pemerkosaan Terbesar dalam Sejarah
Menurut Ian Rushton, Wakil Kepala Penuntut, Reynhard Sinaga merupakan ‘pemerkosa dengan korban paling banyak dalam sejarah hukum Inggris’. Reynhard terbukti telah melakukan 159 pelanggaran, termasuk 136 perkosaan, yang direkam di dua ponsel.
“Atas perbuatannya, Reynhard dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dengan jangka waktu minimal 30 tahun,” ucap Ian Rushton, dalam persidangan, Senin 6 Januari 2020.
Korban Tertidur Saat Diperkosa
Reynhard dalam persidangan mengklaim para korbannya menikmati fantasi seksualnya selama hubungan intim. Tetapi, pembelaan itu digambarkan sebagai hal ‘menggelikan’ dan ditolak dengan suara bulat oleh empat juri di Pengadilan Manchester.
Dalam rekaman video yang jadi barang bukti di persidangan, banyak dari pria yang menjadi korbannya terdengar mendengkur saat diperkosa. Rekaman itu sekaligus menepis klaim Reynhard bahwa korban menyetujui apa yang dilakukannya.
Reynhard Sinaga yang merantau ke Inggris pada tahun 2007 di usia 24 tahun, sebagian besar memangsa para pelajar dengan usia belasan atau 20-an tahun. “Mereka biasanya pergi ke pusat kota Manchester ‘tidak menginginkan apa pun selain malam yang baik bersama teman-teman mereka,” kata hakim Suzanne Goddard QC.
Modusnya, Reynhard membujuk para korban ke apartemennya dengan kedok sebagai ‘good Samaritan’. Kemudian, membiusnya lalu melecehkan secara seksual setelah para korban pingsan.
Pengadilan mendengar Reynhard memiliki formula yang telah diuji untuk menemukan korbannya di luar klub dalam beberapa menit berjalan kaki dari flatnya di Princess Street, pusat kota Manchester.
Baca: Mengutuk Perbuatan Keji Dua Remaja Pembunuh Karyawati PTPN IV Pabatu
Ia akan pergi setelah tengah malam untuk menunggu di luar klub (biasanya Factory atau Fifth) dan memangsa sebagian besar pemuda heteroseksual yang telah diusir penjaga atau kehilangan teman mereka. Beberapa tidak punya uang untuk naik taksi ke rumah atau baterai ponsel mereka habis.
Dan, semua dalam keadaan mabuk ketika mereka didekati Reynhard yang berperawakan kecil dan tersenyum dalam kacamata berbingkai hitam, seperti tampak tidak berbahaya. Dia kemudian bertanya kepada para korbannya apakah mereka ingin ke apartemennya untuk tidur atau minum-minum lagi dan mereka sepakat.
Terbongkar Karena Korban Tersadar
Aksi Reynhard Sinaga terbongkar ketika salah satu korbannya tersadar saat hendak diperkosa. Pria itu kemudian menelepon layanan darurat 999 pada 2 Juni 2017, hingga polisi menangkap Reynhard.
Polisi percaya Reynhard akan melanjutkan aksinya, jika saja saat itu korbannya tidak terbangun.
Ditemukan Dokumentasi Pemerkosaan
Setelah penangkapan Reynhard, polisi menemukan rekaman video pada dua iPhone yang memerlihatkan ia sedang memerkosa sejumlah pria muda yang tampaknya sedang tidur.
Ketika polisi Greater Manchester memeriksa perangkat digitalnya, mereka menemukan materi 3,29 TB, setara dengan 250 DVD atau 300.000 foto yang menggambarkan serangan seksual berlangsung dalam satu kasus selama delapan jam.
Setiap kali korban tersadar, Reynhard berupaya menghindari kecurigaan. Sehingga, hanya sedikit yang tahu bahwa mereka telah diperkosa sampai polisi mengetuk pintu mereka beberapa tahun kemudian.
Baca: Neymar Dituduh Memperkosa, Ini Kronologis Lengkap Versi Pelapor
Hasil penyelidikan polisi mengidentifikasi 195 korban, yang semuanya tidak sadar kalau Reynhard telah melecehkan mereka. Sementara, penyelidik tidak pernah menemukan obat yang digunakan Reynhard untuk melumpuhkan korbannya.
Para ahli mengatakan kepada hakim bahwa mereka percaya jika para korban pasti telah diberi obat bius, kemungkinan dengan asam gamma-hydroxybutyric – dikenal sebagai GHB – atau sesuatu dengan efek yang sangat mirip. Bahkan dalam jumlah serendah 1ml, GHB dapat membuat seseorang tidak sadar.
Seorang korban menggambarkan bahwa ia ‘didekati oleh seorang pria muda Asia’. Ia mengatakan dia memiliki ‘ingatan samar-samar untuk menjelaskan bahwa ponselnya sudah mati dan ketika dia mencoba untuk mendapatkan taksi tetapi tidak ada yang menghampirinya’.
Dia menambahkan: “Saya pikir saya dapat mengingat percakapan, ‘Apakah Anda ingin masuk dan mengisi baterai telepon dan melakukan obrolan cepat’,” katanya kepada hakim menirukan ucapan Reynhard.
Baginya, Reynhard ‘tidak tampak seperti karakter yang mengesankan’ dan selama percakapan mereka di apartemen, ia tampaknya menjadi ‘orang yang jujur, termotivasi’ dengan minat dalam penelitian akademik. Pria itu mengatakan kepada pengadilan bahwa segera setelah ditawari minuman, dia tidak dapat mengingat satu hal pun sampai pagi berikutnya.
Setelah bangun dan merasa bingung, ia kemudian pergi dalam lima menit. Seperti hampir dirasakan setiap korban, ia tidak tahu bahwa dia telah diperkosa sampai diberi tahu oleh polisi.
Baca: Wanita Keterbelakangan Mental Nyaris Diperkosa, Pelaku Kabur, Sempat Dicari ke Asbes Rumah
Korban lain ingat teman-temannya mengantarnya ke taksi di luar klub. Ingatan berikutnya adalah terbangun di apartemen yang aneh. Ketika dia bertanya kepada Reynhard tentang apa yang terjadi, ia menggambarkan bahwa dirinya memberi perawatan dan tempat berlindung setelah menemukannya terbaring di jalan.