Miris, Puluhan Murid SD di Karo Hisap Rokok Elektrik di Sekolah
- BENTENGTIMES.com - Senin, 25 Nov 2019 - 20:08 WIB
- dibaca 272 kali
KARO, BENTENGTIMES.com– Dunia pendidikan di Kabupaten Karo, tercoreng. Puluhan pelajar MIS Al Washliyah (setara SD) Kabanjahe, diketahui telah mengisap rokok elektrik. Para orangtua resah, sebab aktivitas tidak terpuji itu terjadi di lingkungan sekolah. Bahkan, vape tersebut telah diperjualbelikan dengan harga kisaran Rp3 ribu sampai Rp5 ribu per biji.
Terungkapnya kejadian ini bermula dari keluh kesah salahseorang orangtua murid, kepada BENTENG TIMES, belum lama ini. Ia sangat kesal, setelah tahu anaknya yang masih berumur 10 tahun menggunakan Vape bersama teman-temannya di sekolah.
“Vape itu dijual temannya seharga Rp3 ribuan,” beber pria yang tidak mau disebut namanya tersebut.
Masih menurut sumber, dari penuturan anaknya, hampir merata anak di bawah umur, mulai kelas 3 sampai kelas 6 di sekolah tempat anaknya mengecap pendidikan telah mengisap rokok elektrik tersebut.
“Saya sampai emosi, bahkan hampir khilaf terhadap orangtua dari anak yang menjual vape pada anak saya,” ujarnya.
Atas informasi itu, Kasat Narkoba Polres Tanah Karo AKP Rasmaju Tarigan langsung melakukan pendalaman. Rasmaju mengatakan, dari hasil lidik di lapangan, ada sejumlah anak-anak SD menghisap Vape, tetapi tidak di sekolah.
Ia mengungkapkan, vape yang digunakan anak-anak SD itu dibikin dari bahan fitting lampu bekas, kapas, dan minyak liquid. Rokok elektrik itu kemudian dibakar menggunakan mancis.
Rasmaju menyebutkan, sejumlah anak yang telah didata menggunakan vape, yakni berinisial Ta (12) dan Sa (12), keduanya murid kelas 6 SD, warga seputaran Jalan Sudirman. Ketiga berinisial RA (9), murid kelas 3 SD, warga seputaran Jalan Samura.
Baca: Hari Anti Narkoba di Karo, Digelar di Parkir Gedung DPRD, Dewan Tak Seorang Pun Hadir
Informasi diperoleh dari ketiga anak dibawah umur tersebut, lanjur Rasmaju, rokok elektrik berbahan fitting lampu bekas itu dibuat sendiri oleh murid berinisial Ta. Sedangkan liquid, lanjut Rasmaju, didapat dari Warnet Sibayak, Jalan Veteran, dengan cara membeli kepada pengunjung yang ada di warnet tersebut (barang sisa pakai).
“Si Ta ini belajar bikin Vape bahan fitting lampu bekas dari Youtube,” ungkap Rasmaju, kepada BENTENG TIMES, Sabtu (23/11/2019).
Sementara, murid SD berinisial RA, kepada petugas mengaku mendapat Vape dari orang yang tidak dikenalnya di lokasi dekat rumah. Lalu, murid SD berinisial Sa meminta liquid dari Ta.